Tunjang Program 10.000 Tenaga Kerja, Walikota Bima Hadirkan Kemensos Melatih Pesantren Preneur
H. Muhammad Lutfi, SE-Asisten Deputi Kewirausahaan pada Kemensos RI, Drs. Imam Gunawan, M.AP |
Visioner Berita
Kota Bima-Upaya
meretas angka penggangguran di Kota Bima, bukan sekedar wacana oleh
Pemerintahan Walikota-Wakil Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan,
SH (Lutfi-Feri). Pemaknaan salah satu point Visii-Misi menciptakan 10.000
tenaga kerja seama lima tahun masa kepemimpinannya, tercatat sudah dimulai
melalui sejumlah cara.
Salah
satunya, yakni melalui budidaya ayam super hingga ke persoalan pengembangan
UMKM yang ada di Kota Bima. Langkah-langkah efeketif mengikis angka
pengangguran dengan berbagai program oleh Pemkot Bima, tampaknya masih terus
berlanjut. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bima, tampaknya
terus diasah dan didorong untuk memaknai beragam potensi yang dimiliki oleh
daerah ini untuk tujuan pengikisan angka pengangguran yang ada.
Tak
hanya itu, membangun kerjasama intensif dengan Pemerintah Pusat melalui
Kementerian Sosial (Kemensos), bukan saja statis pada masalah menghadirkan
anggaran untuk Program Keluarga Harapan (PKH). Tetapi, juga pada sesi lain yang
juga mengarah kepada tujuan pengikisan angka pengangguran melalui usaha-usaha
di bidang lainnya.
Misalnya,
beberapa hari lalu Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE membuka secara resmi
kegiatan pelatihan kepada 100 orang Santriwati-Santriwan untuk berwira usaha
(Pesantren Preneur) yang menghadirkan Asisten Deputi Kewirausahaan pada
Kemensos RI. Kegiatan pelatihan dimaksud, berlangsung selama tiga hari yang
dimulai pada tanggal 14 s/d 16 Januari 2019.
Drs. Imam Gunawan M.AP |
Harapan
terbesar dari kegiatan ini jelasnya, Pemerintah Pusat Melalui Kemensos RI dapat
membantu dari sisi pembiayaan bagi peserta pelatihan setelah mengikuti kegiatan
ini. “Tujuan pelatihan ini, juga mengasah bakat mereka untuk berusaha guna
menatap masa depannya yang lebih baik. Harapan kami, pihak Kemensos RI dapat
memberikan bantuan kepada peserta pelatihan setelah memahami sekaligus menguasai
materi kewirausahaan selama kegiatan ini berlangsung. Maksudnya, mereka memerlukan
suntikan anggaran untuk membuka usahanya masing-masing. Dan dengan itu pula,
maka angka penganguran di daerah ini dapat dikikis. Terimakasih kepada Walikota
Bima yang telah menghadirkan pihak Kemensos pada kegiatan pelatihan ini,” papar
Yan.
Pada
moment pembukaan acara pelatihan yang berlangsung di aula utama Ponpes
Al-Hussainy itu, Drs. H. Ramli M.AP mengucapkan terimakasih atas kehadiran
pihak Asisten Deputi Kewiraushaan pada Kemensos RI. Ramli pun menyampaikan
apreasiasi kepada Walikota Bima yang telah memfasilitas kegiatan ini. “Semoga
moment ini dapat memberi manfaat bagi seluruh Santri-Santriawan yang ada tyerutama
dalam menatap masa depannya melalui dunia usaha,” harap Ramli dengan nada
singkat.
Peserta Pelatihan |
“Masa
depan bukan saja diperoleh melalui dunia Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tetapi,
juga dapat diperoleh melalui berwirausaha. Pada usia yang sangat muda (Santriwati-Santriwan)
sangat mudah menangkap materi sekaligus membentuk pemahamannya terhadap materi
yang diajarkan untuk tujuan menatap masa depannya melalui dunia usaha, dan
Insya Allah kelak akan menjadi Pengusaha sukses,” harap Imam.
Kehadiran
pihaknya pada kegiatan pelatihan tersebut, bukan sebatas memberikan materi
tentang kewirausahaan kepada Santriwati-Santriwan. Tetapi, juga akan membantu
pembiayaan khususnya kepada mereka yang mengikuti kegiatan pelatihan dimaksud.
“Soal
pembiayaan, Insya Allah Kemensos RI tidak menutup mata. Membangun komunikasi
yang baik-berkualitas antara pihak Ponpes dengan Pemkot Bima guna meminta
bantuan kepada Kemensos RI merupakan langkah yang paling tepat untuk menjawab
harapan soal pembiayaan bagi Santriwati-Santriwan dalam membangun usahanya. Tetapi
yang paling diuatamakan saat ini, Santriwati-Santriwan diharapkan mampu
menguasai materi kewirausahaannya terlebih dahulu. Maksudnya, jika telah
mengetahui ilmunya maka akan sangat mudah untuki menjalankan usahanya,”
imbuhnya.
Imam
kemudian menjelaskan, tak sedikit Santriwati-Santriwan di Indonesia yang telah
meraih kesuksesannya melalyu dunia usha dan banyak pula diantara mereka yang sudah
menjadi Pengusaha. Yang paling diutamakan adalah adanya niat untuk berusaha
semaksimal mungkin. “Ada hikmah besar dibalik kesuksesan mereka, semoga hal
tersebut dapat dipetik oleh Santriwati-Santriwan yang sedang mengikuti kegiatan
pelatihan Pesantren Enterpreneur,” harapnya.
Sementara
itu, Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE pada moment tersebut lebih kepada
membuka cakrawala sekaligus memberikan motivasi kepada Satriawan-Santriawati.
Bentuknya, Lutfi menceritakan pengalamannya yang sejak awal membuka usaha dari
titik nol hingga menjadi seorang Pengusaha sukses.
Masih Dari Arena Pembukaan Acara Pesantren Preneur di Ponpes Al-Hussainy Kota Bima |
Modal
utama dalam berusaha, selain kemauan juga membutuhkan ilmu, ketulusan dan
kejujuran. Tanpa itu, tentu saja usaha sekaligus cita-cita membangun masa depan
yang baik tak akan bisa dicapai. Tak hanya itu, Agama juga menjadi syarat
mutlak untuk membangun dunia usaha.
“Ilmu
agama itu pincang. Sementara agama tanpa ilmu itu buta. Dan dalam dunia usaha,
antara Ilmu dengan Agama harus berjalan secara beriringan. Menghadirkan Asisten
Deputi Kemensos pada moment ini, merupakan langkah awal sekaligus memodali Santriwati-Santriwan
dengan Ilmu dan lainya tentang kewirausahaan dengan harapan agar kedepan mampu
membuka berbagai model usaha dan bahkan menjadi Pengusaha,” terangnya.
Lutfi
membeberkan, kesukses seorang Pengusaha bukan bertolak ukur pada modal yang
sangat besar. tetapi, dengan modal kecilpun akan mampu menjadi besar jika
masing-masing usahanya bisa dikelola dengan baik, benar dan tepat sasaran. “Banyak
fakta tentang Pengusaha sukses yang memulai usahanya dari titik nol. Mereka
kemudian dengan uletnya merangkak-berproses sehingga menjadi besar. Hal
tersebut, tentu saja dapat dijadikans sebagai contoh kongkriet oleh Santriwati-Santriwan
yang sedang mengikuti kegiatan pelatihan ini,” imbuhnya.
Singkatnya,
Lutfi mengaku menghadirkan Asisten Deputi Kewirausahaan pada Kemensos RI
tersebut untuk tujuan memodali mereka dengan ilmu guna menatap masa depannya
melalui beragam usaha-usaha mikro maupun makro.
“Usai mereka mengikuti
kegiatan pelatihan ini, tentu saja akan ada bantuan dari Pemerintah Pusat
melalui Kemensos RI. Sementara Pemerintah Kota Bima, dalam hal ini hanya
bertindak sebagai fasilitatornya. Ketika pelatihan ini usai, maka langkah
selanjutnya adalah kiami akan memfasilitas keinginan peserta pelatihan dengan
pihak Kemensos RI. Pun, kegiatan ini bertujuan untuk mengikis angka
pengangguran yang ada sebagaimana Visi-Misi menciptakan 10.000 tenaga kerja,”
pungkas Lutfi. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda