“Setelah Sempat Menghindar, Akhirnya Salah Seorang Pemeran Video Porno” Berinisial HR Menyerahkan Diri
Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Akmal Novian Reza, S.IK |
Visioner
Berita Kota Bima-Peristiwa tak terpuji yakni adegan porno yang melibatkan dua pasangan di
Kota Bima-NTB (dua orang pria dan dua orang wanita), hingga kini masih menjadi
buah bibir publik terutama di media Sosial. Peristiwa ini, dalam cataan media online
khususnya di Bima hingga kini masih berada pada posisi teratas (soal populernya).
HR (18) warga asal asalah satu Kelurahan di
Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima merupakan satu dari dua orang pria yang ada
dalam video dimaksud. Sementara pria yang satunya lagi adalah berinisial BHRD,
yang bersangkutan konon warga satu wilayah dengan HR. Setelah pemberitaan
terkait peristiwa tak lazim tersebut terkuak dan viral di Medsos, HR diduga
sempat menghindar dari kampungnya ke salah satu wilayah di Kecamatan Woha.
Namun, kini petualangannya pun harus tehenti.
Dia (HR) dijemput oleh sejumlah personil Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota
bersama keluarga di salah satu rumah di Desa Tente Kecamatan Woha. Dan kepada
Polisi, dengan jujur HR mengakui semua perbuatannya.
“Alhamdulillah, HR sudah menyerahkan diri.
Sebelum ia menyerahkan diri, terlebih dahulu dijemput oleh petugas bersama
keluarganya di salah satu rumah di Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Peristiwa
penjemoutan terhadap HR di Woha, dilakukan pada Sabtu sore (19/1/2019),” ungkap
Kapolres Bima Kota, AKBP Erwin Ardiansyah SH, MM melalui Kasat Reskrim
setempat, Iptu Akmal Novian Reza, S.IK kepada Visoner.
Jauh sebelum dijemput di Desa Tente, polisi
sempat melakukan koordinasi sekaligus pendekatan secara persuasif dengan
keluarga HR. Tetapi sebelum itu ungkap Akmal, HR sempat menghindar dari
rumahnya yakni ke Dea Tente.
“Setelah kami menjelaskan tentang pemahaman
hukum terhadap keluarganya, akhirnya terbentuk kesadaran hingga keluarganya
ikut bersama kami untuk menjemput HR di Desa Tente Kecamatan Woha. Kini HR
sedang menginap do Mako Polres Bima Kota guna dilakukan pemeriksan selanjutnya,”
jelas Akmal.
Mantan Kanit Jatanras yang baru menjabat
sebagai Kasat Reskrim Polres Bima Kota tetapi berhasil mengungkap sejumlah
kasus besar hingga sesaat lagi akan memperoleh piagam penghargaan dari Kapolda
NTB ini kembali menjelaskan, baru HR yang menyerahkan diri ke Polisi. Sementara
BHRD, diakuinya masih dicari oleh pihaknya.
“Posisi BHRD, sampai saat ini belum
diketahui. Namun, kami berharap agar dia secara sadar segera menyerahkan diri
(bersikap proaktif) guna mempercepat penanganan terhadap kasus ini,” imbuhnya.
Motif dari pembuatan video porno itu
bebernya, berdasarkan pengakuan HR bahwa ia berstatus pacaran dengan seorang
wanita yang ada dalam video dimaksud. “Katanya, dia berpacaran dengan
salahseorang wanita dalam video tersebut. Masih menurut HR, BHRD juga pernah
berpacaran dengan seorang wanita yang lainnya dalam video itu pula,” terangnya.
Dari pengakuan awal HR yang diperoleh
pihaknya, video porno tersebut dibuat di rumahnya HR sendiri yakni di salah
satu Kelurahan di wilayah Kecamatan Rasanae Timur. “Pengakuan HR, video
tersebut dibuat pada tanggal 15 Januari 2019. Katanya, tak ada motif lain dari pembuatan
video porno tersebut. Melainkan, kedua pasangan ini sama-sama pernah berpacaran-demikian
pengakuan HR kepada kami. Pun, HR mengaku sempat lama berpacaran dengan seorang
wanita yang mengenakan baju orange dalam video itu. Namun demikian, kasus ini
masih terus kami dalami. Sebab, proses penanganannya masih berstatus
penyelidikan,” tutur Akmal.
Pada sesi yang lain, HR mengaku bahwa yang perempuan
yang berbaju kuni dalam video tersebut adalah mantan pacarnya, namun kini
kembali membangun semacam hubungan Teman Tapi Mesra (TTM). “Saat ini katanya,
dia dan wanita itu bukan bertstus Conta lama Bersemi Kembali (TTM). Tetapi,
katanya berstatus TTM. Masih kata HR, BHRD dengan seorang wanita lain dalam
video tersebut juga berstatus TTM,” tutur Akmal.
Karena penanganan kasus ini masih dalam
wilayah penyeledikan, maka HR belum dinyatakan sebagai tersangka. “HR juga mengaku
masih berstatus sebagai seorang pelajar pada salah satu SMK di Kota Bima.
Singkatnya, identitas semua orang yang adalam video porno tersebut sudah jelas.
Nama-nama dua orang wanita dalam video itu juga telah diketahui. Hanya saja
tidak bisa dibeberkan melalui media massa. Sementara posisis BHRD, sampai saat
ini masih diselidiki dan dicari oleh petugas. Sekali lagi, kami brharap agar
yang bersangkutan secepatnya menyerahkan diri,” desaknya lagi.
Penanganan kasus ini,
diakuinya masih terus bergulir. Proses penegakan hukum dalam kasus ini
tegasnya, pun bersifat mutlak. Peristiwa ini, diharapkannya dapat dijadikan
sebagai hikmah oleh masyarakat secara luas kgusunya bagi kalangan pelajar di
berbagai tingkatan di daerah ini. “Semoga peristiwa ini adalah yang terakhir
kali di daerah ini. Sebab, tindakan tersebut sangat tidak pantas untuk
dicontohi. Sebab, ancaman hukumanya bukan sesederhana yang kita pikirkan,”
imbuhnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda