Menelusuri Keindahan Pantai Kolo dan Kenikmatan Kuliner Ikan Bakar Plus Sambal Khas Asli Bima
Walikota dan Bupati Bima Pun Jadi Langganan Tetapnya
Kuliner Ikan Bakar Plus Sambal Khas Bima Milik Agil di Lokasi Wisata Pantai Kolo |
Visioner Berita
Kota Bima-Minggu
(6/1/2019), Visioner mencoba menyisir sebuah pantai yang terletak di Kelurahan
Kolo Kecamatan Asakota Kota Bima NTB. Untuk sampai ke Pantai Kolo itu,
membutuhkan waktu sekitar 20 menit dari Kota Bima.
Tiba
di lokasi yang jaraknya sekitar 0,5 K dari Kampung Kolo tersebut, Visioner
menemukan sejumlah persoalan menarik. Yakni, mulai dari anak-anak hingga orang
tua terlihat sedang berenang dan bermain dengan hempasan ombak di sana. Takn
hanya itu, pantai yang kaya akan teluk nan indah itu juga dijadikan sebagai
lokasi berfoto-foto oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja maupun
orang tua.
Liputan
langsung Visioner, pun melihat secara jelas berbagai kekiatan menarik di Pantai
Kolo. Yang tak kalah menariknya, di sana berjejer kuliner ikan ikan segar mulai
dari kerapu hingga ke kakap merah maupun kakap putih dan lainnya. Ikan segar tersebut,
dibakar dan dipoles dengan bahan-bahan lainnya oleh parah penjualnya hingga
kenikmatan baunya pun dirasakan secara langsung oleh hidung berbagai
pengunjungnya.
Prosesi Bakar Ikan Yang Siap Disantap oleh Para Pengunjung di Lokasi Wisata Pantai Kolo |
Tetapi,
tetapi harus menunggunya dalam waktu yang lumayan lama karena para pemesannya yang
sangat banyak dan saat itu berantrian. Harga per porsi dengan ikan dari
berbagai jenis seberat 1 Kg plus nasi sebakul, hanya Rp105 ribu. Sementara air
mineral berupa aqua gelas dan barugak tempat duduk para tamu wisata di lokasi
itu diakui includ dengan harga di atas (Rp105 ribu).
“Kalau
hanya ikan bakarnya saja kami jual seharga Rp85 ribu per Kg. Nasinya sebakul
kami jual Rp25 ribu. Untuk sambal, air mineral dan barugak sebagai tempat duduk
para pengunjung tidak dikenakan biaya karena sudah includ dengan harga ikan
bajkar dan nasi tersebut,” jelas Gufran alias Agil kepada Visioner.
Agil (satu dari kanan) sebagai Pemilik Kulliner Ikan Bakar Salaja Uta Puru Sakoci Buntu di Pantai Kolo |
Suami
dari Mayasari ini mengaku, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE dan
Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE juga diakuinya sering mengunjungi lokasi
itu serta menikmati kuliner ikan bakar plus sambal khas Bima yang disediakan
oleh pihaknya. “Setiap ke sini, Bupati Bima dan Walikota Bima pasti menikmati
kulliner ikan bakar plus sambal khas Bima di tempat kami ini. Tak hanya itu,
orang-orang penting lainnya juga menikmati hal yang sama setiap berkunjung ke
sini,” jelas pemilik Salaja Uta Puru (ikan bakar) Sakoci Buntu ini.
Agil
kemudian memaparkan, para pengunjung pada tiap hari libur yang berwisata sambil
menikmati kuliner di sepanjang pantai Kolo bukansaja berasal dari Kota Bima. Tetapi,
juga dari Kabupatan Bima dan Kabupaten Dompu. Baruga yang terbuat dari kayu
beratapkan daun kepala, kabi buat sendiri. Jumlah barugak yang menyediakan
kuliner ikan bakar plus sambla khas Bima di Pantai Kolo ini jumlah sudah
banyak. Yang jelas, rata-rata para
pedagangnya mendapatkan keuntungan dari hasil penjualannya pada setiap hari
libur. Alhamdulillah, tempat ini memberikan berkah buat kami untuk
keberlangsungan hidup keluarga baik hari ini, esok maupun selanjutnya,” papar
Agil.
Para Penikmat (pengunjung) Ikan Bakar Plus Sambal Khas Bima di Lokasi Wisata Pantai Kolo |
“Kekurangan
yang dirasakan di sini, antara lain tong sampah, WC umum dan talud di sepanjang
pantai ini. Tak hanya itu, kami juga berharap agar Pemerintah Kota Bima bisa
membangun jembatan yang menjurus ke dalam (dermaga), karena speed boath telah
kami sediakan. Maksudnya, wahana laut di lokasi wisata ini perlu
ditumbuh-kembangkan. Dan ruang anak-anak untuk bermain banana boath juga sangat
memungkinkan di lokasi ini,” harap Agil yag mengaku baru sekitar tujuh bulan
berjualan ikan bakar plus sambal khas Bima pada lokasi wisata itu..
Selain
Agil, Visioner juga menyambangi sejumlah kilner ikan bakar plus sambal khas
Bima lainnya di lokasi wisata Pantai Kolo.Salah satunya, Dian juga mengaku baru
sekitar tiga bulan memulai usahanya. Barugak sebagai tempat makan dan berduduk
santai para pengunjungnya juga telah disediakan oleh pihaknya. “Baru tiga bulan
kami berjualan ikan bakar dan sambal khas Bima di lokasi ini. Rata-rata pada
hari libur, kami bisa memperoleh hasil penjualan sebesar Rp3 juta. Pada
hari-hari biasa, kami bisa memperoleh uang sekitar Rp1,5 juta,” tandas Dian.
Dian (kiri), salah seorang Pengusaha Kuliner Ikan Bakar Plus Sambal Khas Bima di Lokasi Pantai Wisata Kolo |
Minggu
pagi (6/1/2019) tiga orang penguunjung yakni Desy (isteri Wakil Ketua DPRD Kota
Bima, Alfian Indra Wirawan, SE), Lila Yumiarti dan lainnya juga terlihat
mengunjungi lokasiwisata itu sembari menikmati kuliner ikan bakar plus sambal
khas Bima. “Sekitar tiga jam kami berada di sana. Tempatnya sangat indah, dan
yang tak kalah bagusnya adalah sambil menikmati kuliner ikan bakar plus sambal
khas Bima. Harganya relatif murah dan bisa dijangkau. Pokoknya, tidak rugi
kalau kita berwisata di sana. Bagi yang belum pernah ke sana, diperrsilahkan
datang menikmati lokasi wisata dan ikan bakar plus sambal khasnya,” papar Desy
dan Lila.
Keuntungan
di lokasi wisata itu, bukansaja diperoleh oleh para pedagang ikan bakar dari
berbagai jenis plus sambal khas Bima. Tetapi, hal yang sama juga dirasakan oleh
tukan Cilok (Salome dalam bahasa Bima), yakni Suswanto. Pedagang Salome asal
Lombok-NTB yang bersterikan warga Waki Kelurahan Monggonao Kota Bima ini,
mengaku mampu memperoleh hasil penjualan rata-rata sebesar Rp2 juta pada setiap
hari liburnya.
Inilah Lokasi Wisata Pantai Kolo Dengan Keindahannya dan Menyediakan Ikan Bakar Plus Sambal Khas Bima |
Ia
mengaku, berdagang Salome di lokasi itu pada setiap hari libur di mulai pada
pukul 9.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita. Selain berjualan di lokasi itu, ia
juga berdagang keliling Salome di wilayah Kota Bima dengan menggunakan sepeda
motor. “Salome juga diburu oleh warga Kota Bima baik di kampung-kampung maupun
di lokasi wisata. Namun, keuntungan terbanyak yang saya peroleh dari hasil
penjualan Salome adalah di lokasi wisata Pantai Kolo,” tandas Siswando.
Suswanto, Tukang Salome dengan Konsumennya di Lokasi Wisata Pantai Kolo |
Padahal, tanah seluas
beberapa hetar di lokasi bangunan tersebut telah dibebaskan dengan biaya mahal
oleh Pemerintah Kota Bima saat itu. Dan pada zaman Walikota-Wakil Walikota
Bima, HM. Qurais H. Abidin-H. A.Rahman H. Abidin (Adik-Kakak) pun tercatat
tidak menyentuh alias memfungsikannya. (TIM
VISIONER)
Tulis Komentar Anda