Ketengangan Pimpred Visioner Vs Satpam Berujung Permintaan Maaf-Salahudin Tidak Dipecat
Direktur PT Securindo Larazi:Terimakasih Kami Atas
Kemuliaan Hati Management Visioner
Dirut PT. Securindo Larazi, Muhtar, SH |
Oleh sebab itu, peristiwa yang sempat
mengundang perhatian banyak orang hingga viral di Media Sosial (Medsos)
tersebut telah dituntaskan melalui cara-cara kemanusiaan dengan pertimbangan
mengedepankan nilai-nilai penting bagi kehidupan sesama. Kendati demikian,
peristiwa ini pun sempat memicu pro-kontra khususnya di Medsos, dan hal
tersebut masih berlangsung sampai saat ini.
“Lewat kami, Salahudin sudah mengakui semua kesalahannya dan
kemudian meminta maaf kepada management Media Online Visioner. Untuk itu, atas
nama Management Hokky Mart Bima-kami pun meminta maaf sekaligus berterimakasih
kepada Management Visioner karena dengan kerendahan hatinya telah menerima
permintaan maaf ini. Sekali lagi, terimakasih dan mohon maaf atas
ketidaknyamanannya,” ujar Hendra.
Hal yang sama, juga disampaikan secara khusus
oleh Direktur PT. Securindo Larazi, Muhtar, SH kepada Management Media Online
Visioner. Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD NTB periode 2019-2024 nomor
urut 10 Dapil Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu ini mengaku,
langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan pembinaan sekaligus
menegaskan agar tidak mengulangi perbuatannya.
“Terimakasih kepada Managemen Visioner,
karena dengan kemuliaan hatinya telah menerima permintaan maaf dari kami selaku
PT. Securindo Larazi yang menaungi Salahudin ini,” ujar pria yang dikenal tegas
dan sangat dekat kalangan Pers dan berporfesi sebagai Lembaga Bantuan Hukum
(LBH) ini, Kamis siang (3/1/2019).
Sosok yang dikenal tegas dan juga kocak (suka
bercanda) mengaku, pihaknya sekaligus mengajak Salahudin ingin bersilaturrahmi
bersama Salahudin dengan pihak Management Visioner baik di kantor redaksi Media
Online tersebut maupun di rumah pribadinya Rizal AG selalu Pimprednya.
“Hanya saja, sampai saat ini saya masih
berada di Mataram-NTB guna mengikuti
kegiatan penting. Insya Allah sepulang dari Mataram, kami akan bersilaturrahmi
dengan pihak Management Visioner. Tujuannya, lebih kepada Silaturrahmi, saling
menghargai sesama, dan Rizal AG merupakan salah satu Wartawan senior yang juga
sahabat saya, serta sudah sangat lama saling kenal,” tandas pria yang juga
dekat dengan sejumlah Tokoh Donggo termasuk Drs. H. Mustahid H. Kako, MM (Ketua
Komisi III DPRD Kabupaten Bima) ini.
Muhtar, SH, Caleg DPRD NTB Nomor Urut 10 Periode 2019-2024 Dari PKB |
“Sekali lagi, saya tegaskan bahwa Satpam
harus mampu menjadi cerminan, jaga sikap, tutur kata, perilaku dan tindakan. Dan saya ingatkan kepada seluruh personil Satpam
yang bernaung dibawah panji PT. Securindo Larazi, posisikan ketegangan seperti
yang terjadi dengan Pimpred Visioner sebagai Mitra Kerja itu sebagai yang
pertama dan terakhir. Intinya, Satpam tidak boleh bersinggungan dengan
siapapun, sebaliknya tentu saja akan berhadapan dengan sanksi tegas dari
Perusahaan ini (PT. Securindo Larazi, Red),” imbuhnya.
Terkait Salahudin, terlepas telah berakhir
dengan permohonan maaf serta saling memaafkan-selanjutnya pihaknya akan
melakukan pembinaan secara internal. Tujuan utamanya, diakuinya agar kedepan
lebih memahami sekaligus memaknai Tugas Pokok dan Fungsinya (Tupoksi) sebagai
seorang Security (Satpam). “Khilaf dan dosa memang berjalan seiring dengan
kehidupan manusia. Tetapi, hal itu harus
diusahakan untuk tidak berulang-ulang. Soal Salahudin, tentu saja akan kami
bina secara internal,” janjinya.
Ia pun mengapresiasi dan berterimakasih kepada
Managemen Visioner, sebab dengan gambang dan tegas menolak keras serta siap
memasang badan untuk menyelamatkan Salahudin dari upaya pemecatan oleh Perusahaan
dimaksud atas dasar pertimbangan kemanusiaan. Oleh karenanya, Muhtar menghargai
sekaligus berterimakasih kepada Management Visioner, dan kemudian berjanji bahwa
pihaknya tidak akan melakukan pemecatan terhadap yang bersangkutan. “Atas nama
Perusahaan, kami sangat sepakat bahwa pertimbangan kemanusiaan mutlak untuk
dikedepankan dalam menyikapi masalah ini.
Untuk itu, ia kemudian berharap agar isu
bahwa Salahudin akan dipecat oleh Perusahaan tersebut seperti yang berkembang
di Medsos segera dihentikan. Sebab, isu tersebut ditudingnya sangatlah tidak
mendasar. “Kepada semua pihak, kami berharap agar tidak terus menyulut
ketegangan. Sebab, akar permasalahannya sudah jelas dan semuanya sudah clear
(usai). Sekali lagi, jelaskan bahwa
Salahudin hanya akan dibina secara internal-bukan dipecat,” tuturnya.
Secara terpisah, Pimpred Media Online
Visioner yakni Rizal AG menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi itu telah usai
melalui permohonan maaf dan saling memaafkan. Salah satu Wartawan senior yang
dikenal tegas, berani, komunikatif dan cenderung memposisikan penanya pada sesi
realitas kehidupan sosial masyarakat, kasus-kriminal, Politik, pembangunan dan
lainnya ini menyatakan enggan menjamah masalah pro-kontra terkait peristiwa
yang sudah terjadi itu.
“Publik mendukung dan menyerang Media
khususnya di Medsos, tentu saja masing-masing memiliki pertimbangan. Kita tidak
boleh memaksa setiap orang untuk berfikir sama dengan kita, pun demikian
sebaliknya. Kebenaran menurut kita, belum tentu benar menurut mereka. Tetapi
kebenaran yang sesungguhnya, ditentukan oleh Allah SWT dan orang-orang yang
saat itu berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP), termasuk yang ikut
menyaksikannya,” jelasnya dengan nada ramah.
Adanya pengakuan kesalahan dengan tanpa
dipaksa oleh setiap orang yang melakukan sesuatu, menurutnya bukan tanpa alasan
dalam sudut pandang akademic, rasional, terukur dan bertanggungjawab. Rizal
mennandaskan, pada sebuah peristiwa yang terjadi itu, Visioner memiliki
kesalahan. Yakni, tidak mengungkap rangkaiannya secara fullgar atas dasar
pertimbangan kemanusiaan. Maksudnya, ada rangkaian peristiwa yang sengaja
dipenggal pada pemberitaan yang telah dipublikasi dan juga dikonsumsi oleh
publik itu.
Pimred Media Online Visioner, Rizal AG |
Rizal kembali menandaskan, beberapa jam pasca
pemberitaan terkait ketegangan tersebut sempat ditelephone oleh beberapa orang
keluarga yang bersangkutan, salah satunya adalah Sekretaris Desa Tonggorisa. Mereka,
diakuinya meminta kebijakan Management Visioner untuk bersikap bijak dan menolong
agar Salahudin tidak dipecat oleh Perusahaannya. Karena menurut keluarganya
tersebut, Salahudin adalah warga yang hidup dalam kondisi ekonomi sangat lemah.
“Kepada mereka, saya berjanji untuk pasang
badan agar Salahudin tidak dipecat oleh pihak Perusahaannya. Kepada mereka,
juga saya jelaskan bahwa kita ini sama-sama miskin. Tetapi sebagai orang
miskin, kita harus tetap merendah. Dan kepada mereka pula, saya berpesan agar
menyampaikan permohonan maaf serta sembah sujud saya kepada kedua orang tuanya
Salahudin. Dan atas nama saudara, Insya Alllah dalam waktu dekat kami akan
bertemu dengan Salahudin,” paparnya.
Sngkatnya, dibalik peristiwa itu diakuinya memiliki
hikmah dan makna yang amat penting. Salah satunya kata Rizal, seorang wartawan
miskin bertemu dengan seorang warga status kehidupan sosial senada. Dan, dari
peristiwa itulah awal dari terciptanya rasa persaudaraan-kekeluargaan antar
keduanya.
“Saya lahir di gunung, tepatnya di Desa Kala Kecamatan
Donggo Kabupaten Bima yang kebetulan berdomisili di Kota. Salahudin adalah warga
Desa Tonggorisa Kabupaten Jadi, saya dengan beliau sama-sama anak Desa. Yang
membedakan adalah, Donggo itu berada di puncak gunung, sementara letak
geografis wilayah Tonggorisa itu sangatlah rata alias tidak seperti di tanah
kelahiran saya. Singkatnya, saya sampaikan terimakasih kepada peristiwa yang
terjadi. Sebab, lewat hal itu terjalin hubungan bersaudaraan antara saya dengan
Salahudin dan keluarganya. Mohon maaf atas segala keterbatasan, sebab itu adalah
sifat dasarnya setiap orang. Jangan berkecil hati atau berlebihan, sebab posisi
kita sama di mata Allah SWT,” pungkasnya. (GILANG/AL/NANA/BUYUNG/WILDAN)
Tulis Komentar Anda