Heboh, Ratusan Juta Uang Nasabah Raib-BNI Siap Mengembalikan
Muhamad Amir |
Visioner Berita
Kota Bima-Kasus
pembobolan ATM Nasabah di Bima, tercatat bukan hal baru. Selasa (29/1/2019), di
Kota Bima terjadi sebuah kasus besar. Yakni, ratusan juta uang nasabah Bank BNI
raib. Kendati demikian, pihak BNI 46 Cabang Bima sanggup akan mengembalikannya.
Namun, pengembaliannya diakui membutuhkan proses dan tahapan sesuai aturan
perbankan.
Dalam
kasus itu. puluhan nasabah mendatangi kantor BNI 46 Cabang Bima. Mereka mengaku
menjadi korban sasaran kejahatan perbankan bermodus duplikasi data pribadi
atau skimming. Para kemudian nasabah menuntut ganti rugi kepada
pihak Bank atas kehilangan uang tabungannya dengan total Ratusan Juta Rupiah.
Mereka
mengaku mengetahui perististiwa pengurangan saldo yakni setelah mendapat pesan
singkat yang menunjukkan penarikan uang dengan nominal tertentu telah berhasil.
Padahal, mereka tidak pernah melakukan transaksi apapun baik melalui SMS
Banking maupun penarikan lewat ATM.
Salah
seorang korban bernama Hairul mengungkap, uang di rekeningnya mendadak hilang
meski tidak pernah melakukan penarikan. Dia mengaku, baru menyadari kehilangan uang
di rekeningnya setelah mengecek saldo di salah satu mesin ATM BNI di Kota Bima.
"Ketika
saya cek saldo di ATM, praktis saja uang di rekening sudah berkurang. Selanjutnya
saya datang lapor ke pihak BNI,” ungkapnya. Merasa uang tabungannya di
rekeningnya berkurang Rp 5 juta yang diduga raib secara misterius, warga asli
kelurahan Rabangodu Kota Bima ini langsung mendatangi BNI di Kantor BNI di
jalan Gajah Mada.
Atas
pengaduan tersebut, pihak BNI pun langsung memblokir ATM para nasabah setelah
mengetahui ada pembobolan rekening. Bank juga berjanji akan mengembalikan uang
kami yang hilang di rekening,” jelasnya.
Hairul
menjelaskan, kasus kehilangan uang di buku rekening bukan saja dialami oleh
dirinya. Tetapi, hal yang sama juga menimpa puluhan nasabah BNI lainya. Mereka
mengaku, saldonya menyusut setelah rekeningnya dibobol. “Tadi kami ketemu di
sini, semuanya membuat laporan. Ada Pokoknya ada banyak nasabah BNI yang
saldonya berkurang secara misterius,” bebernya
Selain
Hairul, rupanya puluhan nasabah lainnya juga mengaku menjadi korban. Ada yang
raib Rp 1 juta hingga belasan juta rupiah. Syafrudin, misalnya, warga
lingkungan Sarata, Kelurahan Paruga, ini juga merasa jadi korban kejahatan
melalui skimming. Ia mengalami kerugian sebesar Rp 17,5 juta setelah uang di
rekeningnya terdebet. “Uang saya berkurang Rp 17,5 juta dari Rp 36 juta di
rekening. Padahal, saya tidak pernah melakukan penarikan. Oleh sebab itu, saya
langsung mendatangi Banki BNI,” ucap Syafrudin.
Sementara
itu, Pimpinan Kantor Cabang BNI 46 Bima Muhamad Amir membenarkan adanya peristiwa
pembobolan dana nasabah. Ia juga berjanji akan menggantinya. Aksi pembobolan
diperkirakan terjadi melalui modus pencurian data dengan metode skimming. Saat
ini ada 23 nasabah yag datang melaporkan kasus ini. Untuk kedepannya, kami berharap
agar tidak ada penambahan nasabah yang kehilangan uang,” harapnya.
Amir
menyebutkan, jumlah uang nasabah yang didebet secara misterius nilainya berbeda-beda.
Yakni mulai dari Rp 1, 5 juta hingga 17,5 juta. “Total kerugian nasabah
mencapai Rp 200 juta,” terangnya. Ia kemudian menerangkan, pihak Bank sudah
melakukan sejumlah antisipasi dengan cara memblokir kartu ATM nasabah yang
terindikasi menjadi korban skimming. “Semua ATM yang menjadi korban skimming
sudah dilakukan penggantian dengan kartu baru,” tuturnya.
Saat
ini, pihak Bank sedang menelusuri penyebab hilangnya uang nasabah tersebut. Untuk
sementara ini, dugaannya adalah kejahatan perbankan dengan metode skimming
yaitu penyadapan data ATM nasabah melalui alat yang dipasang di mesin ATM. “Alat
skimming itu kecil sekali, biasanya dipasang di mesin ATM. Sehingga pada saat
dilakukan transaksi, PIN-nya bocor,” bebernya.
Amir
menegaskan, akan mengganti uang nasabah yang hilang. Hanya saja, Amir mengaku belum
berani menjamin tentang kapan waktu pengembalian uang ke nasabah korban
skimming. “Nasabah tidak dirugikan, semua uang yang hilang di rekening akan
dikembalikan. Namun pengembalian ini butuh proses,” katanya.
Untuk mengantisipasi
adanya kemungkinan kejahatan dengan modus skimming tersebut, pihak BNI akan
melakukan pembersihan dan penertiban. Tidak hanya itu, Amir juga akan
memperketat keamanan di tiap ATM. “Semua korban skliming yang sudah melaporkan
kasus ini, ATMnya sudah diganti dengan yang baru. Karena, ATMnya yang lama
sudah diblokir. Demikian pula halanya dengan buku rekeningnya (diganti dengan
yang baru),” pungkasnya.
Catatan terkini Visioner mengungkap, sejumlah personil reskrim Polres Bima Kota sudah mendatangi Kantor BNI 46 Cabang Bima. Sejumlah anggota Polri ke Bank BNI, bertujuan mengumpulkan data sekaligus menelusuri kebenaran terkait kasus kehilangan uang nasabah dimaksud. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda