Dua Jam Bersama Walikota Bima di Suppa Senna, Perbuahan Mulai Ada Dari Pakaian Hitam Putih Honorer Hingga Mobil Penghisap Debu
Dua Jam Bersama Walikota Bima di Suppa Senna (Minuman Herbal Warisan Kesultanan Bima) |
Visioner Berita
Kota Bima-Minuman
Herbal Suppa Senna, juga dinikmati oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE.
Pemimpin berpenmpilan sederhana dan membuka diri serta duduk bersama dengan
berbabai lapisan masyarakat dengan tidak memilih tempat termasuk di pinggir
jalan ini, Minggu malam (6/1/2018) terlihat menikmati minuman Suppa Senna yang
berlokasi di depan Musseum Asi Mbojo Kota Bima.
Pada
moment tersebut, Lutfi menjelaskan banyak hal tentang rencananya dalam menata,
membangun dan mengembangkan daerah dan masyarakat Kota Bima di berbagai aspek
menuju Perubahan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. “Di lapanganj Sera suba
ini, kedepannya harus ditata dengan baik. Semua lingkaran Sera Suba ini harus
dipasang paving dan posisinya harus rata. Dan di lingkaran bagian timur Sera
Suba ini harus ada taman bacaan bagi anak-anak agar mereka terbiasa membaca.
Budaya baca ini harus ditumbuh kembangkan. Ini rencana kita kedepannya,” ujar
Lutfi.
Bagi
para pedagang termasuk Suppa Senna, dibolehkannya untuk berdagang di emperan
Toko termasuk di pusat pertokoan di Kota Bima khususnya pada malam hari,
tepatnya di saat toko-toko tersebut sudah ditutup. Namun sebelumnya, para
pedagang harus meminta izin terlebih dahulu kepada para pemilik toko.
“Di
emperan tersebut, bagi para pedagang bisa memasang karpet, kursi mini dan
meja-meja kecil sebagai tempat duduk para konsumennya. Usai berdagang di lokasi
itu, para pedagang bisa membawa pulang lagi meja dan kursinya. Tetapi, jangan
lupa soal sampahnya harus di buang pada tempatnya sehingga pemilik tokonya
tidak marah-marah, dan para petugas kebersihan harus stand by setiap paginya
untuk mengangkut sekaligus membuang sampah ke TPA. Tujuan itu semua, yakni agar
Kota Bima tidak terlihat sepi pada malam harinya seperti di Kota lain di
Indonesia yang salh satunya di Solo-Jateng,” tandasnya.
Berdiskusi Selama 2 Jam Bersama Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE (kanan) sembari Menikmati Suppa Senna |
Terobosan
perdalam dalam sejarah terbentuknya Pemkot Bima dalam kaitan itu paparnya, juga
bertujuan untuk memudahkan kontrol dan pengawasan terkait kinerja seluruh
pegawai yang ada di Kota Bima. “Jika pada suatu waktu kami melakukan inspeksi
dadakan (Sidak) di berbagai instansi yang ada, dengan perbedaan performance
tersebut akan memudahkan kita mengontrol kinerja mereka termasuk soal
absensinya. Perubahan ke arah itu mutlak akan diberlakukan dalam waktu segera,
dan akan diumumkan pada apel pagi. Dan dan itu sudah dilakukan pada apel pagi,
Senin (7/1/2019),” jelasnya.
Keinginannya
yang sangat besar untuk mekaselerai kemajuan dan perkembangan Kota Bima ke arah
yang lebih baik, diakuinya amsih terkendala oleh ASN yang dinilainya kurang
inovatif dan kreatif. Pola pikir mereka, harus segera dibenahi. “Keinginan kita
untuk star dengan gigi 4 misalnya, mereka masih berada pada gigi 2. Untuk itu,
pembenahan sekaligus penataan ke arah yang lebih baik guna menyamakan
keinginan-kebutuhan Pemimpin bersama masyarakat dengan ASN juga perlu
dilaksanakan,’ tegasnya.
Kota
Bima diakuinya akan tetap dibuat indah dengan pohon-pohon yang rindang dan berkualitas.
Karena, musim kemarau pada setiap tahunnya diakuinya lumayan panjang. Untuk
itu, penanaman pohon berkualitas di pinggir-pinggir jalan harus dilakukan dari
ujung ke ujung.
Masih di arena Suppa Senna Bersama Walikota Bima (paling kanan) |
Sebab,
pisang dan kelapa memiliki daya serapan air yang sangat tinggi. Selama ini,
kita hanya menerima-menikmati pisang yang datang dari timur karena potensi itu
di Bima sudah hampir punah. Demikian halnya juga dengan kelapa. Maka kedepannya,
kita akan mengajak masyarakat kota Bima untuk menanam pisang dan kelapa. “Dari
pada kita membeli pisang dan kelapa dari luar daerah, akan lebih baik kita
tanam sendiri, keuntungannya dapat dan juga pemasukan bagi PAD juga bisa
dicapai,” tuturnya.
Dari
sisi pemberdayaan anak-anak muda, tahun ini pihaknya sudah melaksanakan program
budidaya ayam super yang induknya didatangkan dari Arab. Jumlah bibirnya,
diakuinya sebanyak 5000 ekor yang sedang dikembangkan di sejumlah wilayah di
Kota Bima, salah satunya di Rontu.
LSM dan Awak Media Sedang Menikmati Minuman Suppa Senna Bertepatan dengan Kehadiran Walikota Bima |
Kedepannya,
pihaknya juga berencana akan menyerahkan sejumlah bibit unggul yang salah
satunya padi kepada para petani yang ada di Kota Bima. Mereka diberikan bibit
unggul untuk di tanam pada masing-masing lahan yang dimilikinya. Tujuannya,
agar daerah ini memiliki keunggulan tertentu pada bidang pertanian dan tanaman
pangan. “Program ini juga sebagai salah satu upaya untuk menghentikan budidaya
jagung khususnya di Kota Bima. Dari bibit-bibit unggul tersebut, para petani
juga akan mendapatkan keuntungan dan tidak akan lagi mengharapkan drooping
bibit dari luar daerah,” tuturnya.
Musim
huja sedang terjadi, maka upaya penghijauan terus digalakan di daerah ini.
Pemerintah, diakuinya sudah mencanangkan program penghijauan pada
kawasan-kawasan yang sudah gundul sebagai salah satu cara mengantisipasi
terjadinya banjir bandang. “Kita juga belum melakukan penelitian terhadap seberapa
banyak lumpur yang diimpor dari gunung ke Kota Bima hingga wilayah lautnya.
Dan, kita juga belum mengukur tentang tingkat sedimentasi yang terjadi baik
pada wilayah sungai maupun di wilayah lautnya. Selama ini, hal tersebut
kesannya dibiarkan begitu saja. Namun, kedepannya akan kita coba melakukannya
dengan kinerja nyata,” sebutnya.
Masih, 2 Jam Bersama Walikota Bima di Arena Suppa Senna |
Dalam
waktu dekat, Lutfi juga akan menghadirkan sebuah kejutan di Kota Bima. Yakni, satu
unit mobil penghisap debu dengan nilai Miliaran Rupiah dan anggarannya
diakuinya sedang dipersiapakan. Tujuannya, untuk menghisap debu-debu di
jalan-jalan besar termasuk di sekeliling lapangan Sera Suba dan di sekitar
wilayah pasar yang ada di wilayah ini.
“Ini harus didatangkan
di daerah ini mengingat kondisi debunya kian hari kian meningkat. Jika rencana
ini dapat diwujudkan, maka akan tercatat sebagai yang perdana di NTB. Kota
Mataram dan Lombok Barat (Lobar) belum memiliki mobil penghisap debu. Hanya saja,
anggaran pemeliharaan mobil ini sebesar Rp1 miliar per tahunnya, Sekali lagi,
Insya Allah mobil penghisap debu ini akan hadir di Kota Bima,” pungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda