Wawan Setiawan Dibunuh, Warga Kendo Datangi Polres Bima Kota dan Dewan Desak Agar Terduga Pelaku Lain Segera Diungkap
Visioner Berita
Kota Bima-Janji
warga Kendo mendatangi Mapolres Bima Kota dan gedung DPRD setempat guna
mendesak agar terduga pelaku lain selain Takdir alias Teko alias Tekson terkait
kasus pembunuhan terhadap Wawan Setiawan (21), tampaknya bukan sekedar wacana.
Tetapi, nyata dilakukan pada Jum’at (21/12/2018).
Moment aksi demonstrasi warga Kendo di Mapolres Bima Kota (21/12/2018)
|
Pada
moment tersebut, para demosntran mendesak pihak Polres Bima Kota agar segera
mengungkap terduga pelaku lainnya terkait kasus pembunuhan terhadap Wawan Setiawan.
Sebab, para demonstran menduga bahwa terduga pembunuh korban bukan hanya
Tekson. Tetapi, ditengarai melibatkan terduga pelaku lainnya dengan jumlah
lebih dari satu orang.
“Dengan
hanya tertangkapnya Tekson sebagai terduga otak pelakunya, sedikitpun tak mampu
memberi rasa puas kepada kami selaku keluarga korban. Untuk itu, kami mendesak
aparat Polres Bima Kota segera mengungkap sejumlah terduga pelaku lain dalam
kasus pembunuhan terhadap Wawan Setiawan,” desak para Demonstran.
Liputan
langsung sejumlah awak media pada moment tersebut melaporkan, para demosntran
terlihat melakukan orasi secara bergantian. Arahnya, mendesak kinerja cepat
aparat kepolisian untuk mengungkap sejumlah terduga pelaku lain dalam kasus ini
dan menghimbau kepada Lembaga Peradilan untuk memvonis Tekson dengan hukuman
mati atau seumur hidup.
“Sampai
saat ini, Polisi belum berhasil mengungkap Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal
bagi pelaku untuk mengeksekusi korban. Tak hanya itu, sampai detik ini pula
Polisi belum mampu mengungkap terduga pelaku lain dalam kasis pembunuhan sadis alias
tak manusiawi itu,” tandas para demosntran.
Usai
menggelar aksi dan berorasi secara bergantian di depan Mapolres Bima Kota, sejumlah
delegasi demosntran melakukan pertemuan dengan Sat Reskrim dan Unit lain di
Mapolres Bima Kota. Pada pertemuan dalam durasi yang tak terlalu lama tersebut,
delegasi massa aksi menyampaikan semjumlah pointer pernyataan sikap.
Diantaranya, siapa eksekutor dari kasus pembunuhan terhadap korban, apa motif
dari kasus ini, dimana lokasi awal korban dibunuh, dan terduga pelaku
pembunuhan terhadap korban diduga bukan hanya Tekson. Tetapi, ditengarai
melibatkan terduga pelaku lain dengan jumlah lebih dari satu orang.
Dan
pada moment itu pula, pihak Polres Bima Kota berjanji kepada delegasi massa
aksi akan bekerja keras untuk mengungkap terduga pelaku lain dalam kasus
pembunuhan terhadap korban. Dihadapan delegasi demonstran, Polisi mengaku masih
terus bekerja dalam menangani kasus pembunuhan ini. Dan dalam kasus kini,
Polisi juga mengaku bahwa baru satu orang terduga pelaku yang berhasil diungkap
dan telah dinyatakan sebagai tersangka serta sudah ditahan secara resmi di sel
tahanan Polres Bima.
Selain
itu, pada moment itu juga pihak Polres Bima Kota menyatakan apreasiasi dan
terimakasihnya kepada para demosntran khususnya keluarga korban karena telah
ikut berpartisipasi mengawal dan memberikan motivasi kepada Polisi baik sejak
awal penanganan kasus ini maupun hingga saat ini. Pun, pihak Polres Bima Kota
berharap agar masyarakat secara luas dapat memberikan informasi akurat kepada
Polisi untuk kepentingan langkah selanjutnya dalam penanganan kasus pembunuhan
ini.
Masih
dalam liputan langsung sejumlah awak media, usai menggelar aksi demosntrasi di
depan Mapolres Bima Kota, massa aksi kemudian menggelar aksi yang sama di
gedung DPRD Kota Bima. Tujuannya, mendesak Dewan untuk terus mendorong aparat Kepolisian
guna mempercepat penanganan sekaligus pengungkapan sejumlah terduga pelaku lain
dalam kasus pembunuhan terhadap korban.
Tak
hanya itu, massa aksi juga meminta kepada Dewan agar mengundang pihak Polres
Bima Kota guna membicarakan secara serius tentang hambatan, tantangan dan langkah-langkah
serius, objek, transparan dan profesional dalam pengungkapan kasus ini secara
tuntas. Usai menggelar aksi dan orasi secara bergantian di depan gedung Dewan,
sejumlah delegasi massa pun melakukan heraring dengan Ketua Komisi 1 DPRD Kota
Bima, M. Taufik H.A. Karim, SH.
Pada
moment tersebut, Taufik berjanji akan membantu, mendorong serta menegaskan agar
pihak Polres Bima Kota bersikap serius, objektif, profesional, transparan,
terukur dan menangani serta mengungkap secara cepat tentang dugaan adanyanya
terduga pelaku lain dalam kasus pembunuhan terhadap korban.
“Pada
kesempatan ini kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh warga
Kendo khususnya keluarga korban, karena telah datang memberikan dukungan moril
kepada Dewan guna membangun kerjasama yang baik dengan pihak Polres Bima Kota
terkait penanganan kasus ini. Selain itu, atas nama Dewan kami juta menyatakan
belasungkawa dan duka teramat dalam atas meninggalnya korban. Hukum harus
ditegakan dengan seadil-adilnya dalam penanganan kasus ini. Dan, terduga pelaku
lainnya serta lokasi awal korban dibunuh juga harus bisa diungkap secara cepat
oleh pihak Polres Bima Kota,” tegas delegasi PPP sekaligus Ketua Komisi 1 DPRD
Kota Bima, M. Taufik H. A. Karim, SH.
Guna
membicarakan secara serius tentang langkah-langkah selanjutnya dalam penanganan
kasus ini, Taufik berjanji akan mengundang Kapolres Bima Kota, AKBP Erwin
Ardiansyah, SH, MH di gedung Dewan. Hal itu, penting untuk dilakukan guna mengetahui
tentang apa saja yang sudah dilakukan oleh Polisi, dan kendala maupun tantangan
yang dihadapinya terkait penanganan kasus pembunuhan sadis itu. “Insya Allah,
dalam waktu dekat kami akan mengundang Kapolres Bima Kota guna membicarakan
secara serius tentang penanganan kasus ini bersama Dewan,” janji Politisi yang
akrab disapa Opik ini.
Salah
seorang keluarga korban yakni Nurdin Yakub, menyatakan terimakasih dan
apresiasinya kepada pihak Polres Bima Kota maupun Komisi 1 DPRD setempat karena
telah menyambut aksi demosntrasi ini dengan baik. Selanjutnya, pihaknya akan
terus mengawal janji Dewan dan kinerja pihak Polres Bima dalam menangani kasus
ini.
“Tentu saja kami akan
merasa puas ketika Polisi sukses mengungkap-menangkap sejumlah terduga pelaku
lain dalam kasus pembunuhan terhadap korban. Dan, kami juga akan bangga jika
Polisi mampu mengungkap lokasi awal (TKP) korban dieksekusi mati oleh sejumlah
terduga pelakunya. Bagi kami, tak ada toleransi bagi terduga pelakunya.
Kecuali, mereka harus segera diungkap, ditangkap dan dihukum dengan pidana
mati,” tegas Nurdin. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda