Konstruksi Jembatan Tangga Diduga Total Los, Dengan Entengnya Pelaksana Bilang Tak Ada Masalah
Tampak jelas lengkungan konstruksi bangunan jembatan Tangga di saat masih adanya kayu penyanggah |
Visioner Berita Kabupaten Bima-Kualitas konstruksi bangunan
jembatan di Desa Tangga Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) yang
dikerjakan oleh PT. Citra Putera Laterang milik Nona Ling dengan pagu anggaran
sebesar Rp3 M lebih (APBD 2 Kabupaten Bima), hingga kini masih dipertanyakan
oleh publik. Pasalnya, secara kasat mata oleh para pihak menyebutkan bahwa
konstruksi badan jembatan tersebut terlihat melengkung ke bawah, dan diduga
terjadi retak geser di sejumlah titik.
Pada pemberitaan media ini
sebelumnya, PPK pada pelaksanaan proyek tersebut yakni Ir. Sutami juga
membenarkan adanya “perubahan dari kelaziman” terkait kondisi bangunan yang
menghabiskan uang negara miliaran rupiah ini. Masih pernyataan Sutami
sebelumnya, Dinas PUPR Kabupaten Bima sebagai instansi paling bertanggungjawab
dalam kaitan itu, telah menahan pencairan dana bagi pembangunan tersebut
sebesar Rp350 juta alias sekitar 10 porsen dari pagu anggaran proyek ini.
Pun sebelumnya, Sutami juga
mengaku bahwa pihaknya telah mengingatkan Pelaksana proyek ini untuk
menghentikan kegiatannya sementara karena diduga “ada masalah”. Sayangnya kata
Sutami saat itu, pelaksana proyek justeru tidak mengindahkan teguran tersebut.
Namun pada pemberitaan sebelumnya, Nona Ling sebagai pemilik PT Citra Putera
laterang membantah adanya teguran dari PPK tersebut.
Pada sisi yang lain, publik yang
terus mempertanyakan tentang sikap Pemerintah terkait pelaksanaan proyek
pembangunan tersebut tampaknya harus bersabar. Pasalnya, sampai sejauh ini
belum diketahui adanya informasi tentang apa saja yang telah dilakukan oleh
Pemerintah dalam menyikapi dugaan masalah yang sampai sekarang masih
dipertanyakan oleh banyak pihak tersebut.
Namun informasi terkini yang
diperoleh Visioner, beberapa warga sekitar mengungkap adanya beberapa orang (semacam) yang melakukan peninjauan terhadap fisik kegiatan pembangunan tersebut pada Minggu ((16/9/2018).
Pun kabarnya, Tim tersebut hanya melakukan peninjauan secara langsung. Masih menurut sejumlah warga tersebut, pada moment tersebut Tim sempat mengecek fisik sekaligus konstruksi dari bangunan jembatan tersebut.
Informasi lain, juga menyebutkan
bahwa kayu penyanggah bagi bagunan tersebut sudah dilepas oleh pelaksana
proyek. Masih menurut informasi tersebut, pada saat kayu penyanggah masih
berdiri pada bangunan jembatan maka para pihak masih bisa melihat adanya objek
lain di bawah jembatan itu. Namun setelah kayu penyanggahnya dilepas, tidak ada
objek lain yang bisa dilihat dibawah jembatan ini. Kecuali, lengkungan ke bawah
pada bangunan jembatan tersebut makin nampak secara jelas.
Sementara PPK pada pelaksanaan proyek
pembangunan jembatan itu, Ir. Sutami yang sebelumnya memberikan pernyataan
kepada media-kini justeru terkesan “bungkam alias berpuasa bicara”. Beberapa
kali ditelephone melalui selulernya, Sutami enggan menggubri dan bahkan SMS meminta
sikap selanjutnya Pemerintah terkait persoalan tersebut pun tidak pernah dia
balas. Kabag AP pada Setda Kabupaten Bima, Suwandi ST yang berkali-kali
dihubungi melalui saluran selulernya pun tidak berhasil dimintai komentar
sekaligus sikapnya. Pasalnya, Handphone (HP) yang bersangkutan terus dalam
keadaan off.
Masih terkait dugaan terjadinya
total los pada pembangunan jembatan ini, Nona Ling yang sebelumnya menjawab
pertanyaan awak media namun kali ini terkesan berubah. Beberapa hari lalu
ketika Visioner memintai tanggapannya melalui telephone genggamnya, sontak saja
HP di serahkan kepada suaminya untuk memberikan penjelasan. “Ini ada Wartawan
mau bertanya soal pembangunan jembatan di Tangga,” jelas Nona Ling saat
menyerahkan Hpnya kepada suaminya yang juga terekam oleh Media ini.
Tanpa banyak bicara, sang suami
pun memperkenalkan diri kepada Visioner. “Nama saya Jhon. Saya adalah suaminya
Nona Ling, dan berhak memberikan keterangan kepada Media Massa terkait
pelaksanaan pembangunan jembatan itu. Sebab, saya juga adalah pihak Pelaksana
proyek pembangunan jembatan di Tangga itu,’ sahut Jhon.
Lepas dari itu, Jhon kemudian
dengan entengnya menyatakan bahwa tidak
ada masalah dengan konstruksi pembangunan jembatan dimaksud. Dan Pohon
kelapa yang dijadikan sebagai penyanggah konstruksi jembatan tersebut,
diakuinya sudah dilepas dengan menggunakan alat berat. “Tidak ada masalah
dengan kualitas konstruksi bangunan jembatan itu. Kayu penyanggahnya juga sudah
dilepas, dan tidak ada resiko lain yang timbul setelah kayu penyanggahnya
dilepas,” katanya.
Masih kata Jhon, kekhawatiran banyak
orang bahwa konstruksi bangunan jembatan pada bagian atasnya akan turunj ke
bawah ketika penyanggahnya dilepas justeru tidak berbanding lurus dengan fakta
yang ada sekarang. “Setelah kayu penyanggahnya dilepas, tidak ada masalah
dengan konstruksi jembatan tersebut. Dan setiap hari kendaraan lalu-lalang di
atas jembatan tersebut seperti truk dan lainnya, justeru tidak berdampak pada
konstruksi bangunan tersebut. Artinya, tidak ada masalah dengan konstruksi
bangunan jembatan di Tangga itu,” kata Jhon lagi.
Intinya kata Jhon, sampai sejauh
ini tidak ada masalah dengan konstruksi pembangunan jembatan di Tangga itu.
Namun menurut Jhon, jika pada saatnya nanti pihak terkaiit menegaskan bahwa ada
yang tidak beres terkait pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut dan kemudian
memerintahkan untuk membongkar maka pihaknya akan melakukan itu.
“Jembatan ini baru saja selesai
dilaksanakan, oleh karenanya masih ada proses dan tahapan yang harus
dilaksanakan. Namun jika pada saatnya nanti Pemerintah menyatakan ada masalah
dengan konstruksi jembatan ini dan kemudian memerintahkan untuk dibongkar,
tentu saja kami akan membongkarnya. Sekali lagi, kalau disuruh bongkar ya akan
kami laksanakan itu. Dan nantinya setelah dibongkar, tentu saja kami akan
membangunnya kembali,” ujar Jhon. (TIM
VISIONER)
Tulis Komentar Anda