Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bima Menurun Karena ADD
Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Drs. H. Muzakir M.Sc |
Visioner Berita Kabupaten Bima-Ada yang berubah di Kabupaten Bima
ketika Anggaran Dana Desa (ADD) diberlakukan. Pernyataan tersebut, diungkap
oleh Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Drs. H. Muzakir M.Sc. Zakir menjelaskan, tingkat
kemiskinan di Bima telah mengalami penurunan.
Paprnya, kemiskinan di Kabupaten
Bima mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir dengan capaian yang
cukup siginifikan. “Dari tahun ke tahun jumlah penduduk miskin dan tingkat
kemiskinan di Bima selalu turun. Pada tahun 2017, jumlah penduduk miskin
berkurang sampai 0,4 persen," beber Muzakkir usai menggelar rapat
pembahasan penanggulangan kemiskinan dikantor Bappeda setempat, Senin
(13/8/2018).
Zaikir menjelaskan, porsentase
penduduk miskin di Bima mencapai 16.78 persen. Angka itu turun sebesar 0,4
persen dibanding beberapa tahun sebelumnya. “Target kita sebenarnya turun
sampai 0,75 persen. Tapi kita baru capai 0,4 persen dari 16,78 persen penduduk
miskin. Sekarang tinggal 15,10 persen atau setara 75.000 warga dibawah garis
kemiskinan dari 500.000 penduduk saat ini," ujarnya.
Ungkap Muzakkir, salah satu
faktor penurunan angka kemiskinan berkat adanya ADD yang terus digulirkan.
Tidak hanya itu, pemberian bantuan sosial seperti PKH, Raskin, kartu sehat dan
pintar dari pemerintah juga mempengaruhi penurunan angka kemiskinan tiap
tahunnya. “Alokasi dana desa dan bansos ini dinilai efektif menurunkan angka
kemiskinan, sehingga jumlahnya mengalami penurunan dari tahun ke tahun,"
terangnya.
Muzakir menyatakan, Bantuan
Sosial (Bansos) memang menjadi salah satu pilihan pemerintah untuk menurunkan
angka kemiskinan di daerah. Namun, untuk menekan tingkat kemiskinan tidak hanya
mengandalkan dana Bansos. Untuk menekan jumlah orang miskin di wilayah itu,
pemerintah menyiapkan sejumlah program strategi yang bersifat jangka pendek
maupun jangka panjang. Berbagai program pengentasan kemiskinan yang akan
digulirkan oleh pemerintah setempat seperti, bantuan rumah layak huni, rumah
pangan lestari, air bersih dan sejumlah pembangunan infrastruktur di desa.
“Khusus untuk menanggulangi
kemiskinan, kita sudah ada 7 program utama yang dilaksanakan secara kolaborasi
atau kerjasama antara pemerintah provinsi, Pemda dan Desa. Satu program kita
kerja rame-rame sesuai porsi masing-masing. Itu Mou-nya sudah ditandatangani
oleh Gubenur untuk dilaksanakan agar kemiskinan cepat
teratasi,"pungkasnya. Dengan strategi itu, pihaknya semakin optimistis
dengan target penurunan angka kemiskinan dapat terpenuhi. "Mudah-mudahan
di tahun 2018 ini, capaian target penurunan sampai 0,75 persen terpenuhi,"
harapnya. (Rizal/Buyung/Wildan/Nana/AL/Gilang)
Tulis Komentar Anda