Ketua MK Jadi Key Note Speaker Dalam FGD Percepatan Pembangunn Bima
Dari arena FGD Percepatan pembangunan Bima (4/8/2018) |
Visioner berita Kota Bima-Diskusi kelompok terarah atau focus
group discussion (FGD) dengan tema “Percepatan Pembangunan Bima Raya (Kota
Bima, Kab. Bima dan Kab. Dompu) kerjasama STKIP Taman Siswa Bima dengan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima digelar pada Sabtu, 4 Agustus 2018, di aula
kantor Walikota Bima. Kegiatan ini didukung oleh Pemerintah Kota Bima.
Ketua MK Dr. Anwar Usman, SH.,
MH, bertindak sebagai Keynote Speaker atau pembicara kunci. Hadir
Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. H. Mukhtar, MH, yang menyampaikan sambutan
selamat datang.
Hadir pula Walikota Terpilih H.
M. Lutfi, SE, Anggota DPRD Kota Bima Mutmainah Haris, Ketua Tim Samota (Teluk
Saleh Moyo Tambora) Ir. Badrul Munir, MM, Sekretaris Ketua Pengadilan Negeri
Raba Bima, Wakapolres Kota Bima, Plt. Asisten III Setda Kota Bima, Plt. Kepala
Bappeda Kota Bima, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Kota Bima, serta unsur perguruan tinggi swasta dan negeri yang ada di
Kota dan Kabupaten Bima.
Pada dasarnya daerah Bima dan
Dompu memiliki potensi yang begitu besar, terbukti dari banyaknya program yang
diagendakan untuk pengembangan wilayah ini. Namun demikian, kesuksesan program
tersebut selain ditentukan oleh komitmen Pemerintah Daerah, juga sangat
tergantung pada dukungan dan keterlibatan masyarakat dari berbagai elemen.
Demikian disampaikan Drs. H. Mukhtar, MH.
“Saya menyampaikan ucapan terima
kasih dan apresiasi kepada STKIP Taman Siswa Bima dan STIE Bima yang hari ini
menyelenggarakan kegiatan dialog dengan tema Percepatan Pembangunan Daerah Bima
Raya, sebagai salah satu bentuk perhatian kepada daerah ini. Apalagi yang hadir
adalah tokoh-tokoh yang berkompeten dan insyaallah menguasai topik.
Semoga dari diskusi ini kita bisa menghasilkan formulasi yang aplikatif untuk
pengembangan daerah kedepan”, harap Drs. H. Mukhtar, MH.
Sejak Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK), terlihat pemerintah semakin nyata dalam mempercepat dan melakukan
pemerataan pembangunan ekonomi di Indonesia.
Percepatan dan pembangunan
ekonomi akan mempengaruhi langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan
pembangunan suatu wilayah. Sebelum peraturan terkait KEK dikeluarkan,
Pemerintah sudah sejak lama berusaha melakukan tindakan serius dalam mempercepat
dan melakukan pemerataan pembangunan di seluruh kawasan Indonesia.
Diantaranya adalah program
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET), salah satunya KAPET Bima. KAPET
Bima ditetapkan melalui Keppres Nomor 166 Tahun 1998 dengan luas wilayah 6.921,
45 km2. Cakupan wilayah KAPET Bima terletak di Provinsi NTB yang meliputi
Kabupaten Bima, Kota Bima kini, dan Kabupaten Dompu.
Selain itu KAPET Bima termasuk
wilayah kerjasama ekonomi regional “Australia – Indonesia Development Area
(AIDA)”.
Program lain adalah pengembangan
Samota (Saleh – Moyo – Tambora) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui pengembangan pariwisata dan ekonomi berbasis sumberdaya
lokal yang unggul seperti pariwisata, kelautan dan perikanan, agribisnis dan
ekonomi kreatif serta kebudayaan.
Ketua Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia dalam pemaparannya menyampaikan mimpi membangun Kota Bima
dan Bima pada umumnya menjadi salah satu Kota yang indah dan nyaman untuk
dikunjungi para wisatawan. Keunikan Teluk Bima bisa menjadi salah satu potensi
yang dimaksimalkan. Dipujinya keindahan teluk Bima yang jika dipoles dengan
apik maka bisa mengalahkan keindahan Selat Bosphorus Istanbul – Turki.
Usai pemaparan dari Ketua MK, dilanjutkan dengan
pemaparan Ir. Badrul Munir, MM, tentang Desain Pembangunan Ekonomi Spasial
(PerSpektif Bima). Pemaparan kedua dari Plt. Kepala Bappeda Kota Bima mengenai
Arah dan Isu Strategis Pembangunan Kota Bima. Kegiatan FGD dan tanya jawab
diarahkan oleh Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si, selaku moderator. (TIM VISIONER/Dian Hum)
Tulis Komentar Anda