Inilah Ketegasan Lutfi-Feri di Moment Syukuran di Tolotongga
Walikota Bima Terpilih, H. Muhammad Luttfi, SE |
Visioner Berita Kota Bima-Pilkada Kota Bima periode 2018-2023 telah
usai. Pasangan H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri) telah
ditetapkan sebagai pemenangnya oleh KPUD Kota Bima. Sementara rencana
pelantikan pasangan dengan Jargon Kota Bima Bangkit Menuju Perubahan ini,
diinfokan akan berlangsung pad 20 September 2018 oleh Gubernur NTB di Mataram.
Lepas dari itu, para pejuang
kemenangan Lutfi-Feri tak hanya merasa bahagia-bangga atas kesuksesan pasangan
tersebut pasa pesta demokrasi yang dilaksanakan pada 27 Juli 2018. Namun, para
pejuang dimaksud juga menggelar acara syukuran sebagai bentuk rasa syukurnya.
Salah satunya, warga Lingkungan Tolotongga Kelurahan Ule Kecamatan Asakota-Kota
Bima, Minggu (5/8/2018) menggelar acara syukuran yang menghadirkan Lutfi-Feri.
Ratusan warga terlihat hadir pada
moment yang juga dirangkaikan dengan acara makan bersama tersebut. Warga
menggangas kegiatan tersebut bersama mantan Lurah Pane yang dibuang ke Sat Pol
PP oleh rezim sebelumnya yakni, Faruk Rangga. “Kegiatan syukuran ini sudah lama
direncanankan. Namun karena sejumlah persoalan penting yang dilakukan oleh
pasangan Lutfi-Feri, akhirnya hari ini kegiatan Syukuran baru bisa
dilaksanakan,” ujar Faruk.
Pada moment tersebut, banyak
ketegasan dan hal lain yang dikemukakan oleh Lutfi-Feri. Diantaranya soal penataan
birokrasi yang profesional, terukur dan bertanggungjawab. Hal tersebut, lebih
kepada merubah pola lama alias harus berjalan seiring dengan Motto Perubahan. Terkait
hal itu, juga bertujuan untuk mengakselerasi pembangunan Kota Bima sesuai yang
tertuang dalam visi-misi pasangan Lutfi-Feri untuk lima tahun kedepan.
Wakil Walikota Bima Terpilih, Feri Sofiyan, SH |
Feri menegaskan, tidak mungkin
bagi pihaknya untuk menempatkan seseorang pada sebuah jabatan jika golongan dan
kepangkatannya sebagaimana aturan yang berlaku. Sebaliknya, justeru aklan
menjadi preseden buruk pagi kinerja birokrasi itu sendiri.
“Penempatan aparatur pada setiap instansi harus sesuai dengan golongan dan kepangkatannya. Saya dengan Pak Lutfi tidak bisa memaksakan kehendak mengangkat golongan dan kepangkatan yang renda untuk menempati eselon 2 dan seterusnya. Motto Perubahan Menuju Kota Bima Bangkit, harus kita mulai dari sekarang. Maka pola lama harus kita tinggalkan semua,” ujar Feri dengan nada tegas.
Politisi kawakan sekaligus Ketua
DPD 2 PAN Kota Bima yang berada di gedung Dewan setempat selama tiga periode
ini menghhimbau, bagi para pejuang yang memenangkan pihaknya pada Pilkada Kota
Bima periode 2018-2023 agar bisa memahami sekaligus mengerti aturan main yang
diberlakukan terkait kebijakan pada dunia birokrasi.
“Makna perjuangan kita secara
bersama-sama adalah merubah cara lama dan kemudian memulai membangun daerah ini
dengan kebijakan yang profesional, terukur dan bertanggungjawab. Oleh
karenanya, kami pikir bahwa seluruh rakyat Kota Bima sepakat dengan pola ini,”
ujar Feri dengan nada penuh keyakinan.
Siapapun diakuinya akan
diupayakan untuk ditutup ruangnya untuk mengintervensi kebijakan Pemerintah.
Kecuali, yang dilakukan secara bersama-sama adalah menatap dan bekerja keras
bersama-sama pula untuk membangun Kota Bima yang jauh lebih baik dari
sebelumnya.
“Kami maju dengan Bismillah,
semata-mata ingin membuktikan pengabdian terbaik sebagaimana janji saat maju ke
Pilkada Kota Bima periode 2018-2023. Kelemahan yang terjadi di masa lalu,
biarkan semua itu menjadi sejarah yang tidak boleh diulangi. Untuk itu, Insya
Allah kami akan tetap konsisten menterjemahkan Kota Bima Bangkit Menuju
Perubahan sebagaimana ekspekltasi seluruh rakyat Kota Kota Bima. Pun daerah ini
harus maju setara dengan daerah lain yang sudah lebih dulu maju dan berkembang,”
paparnya.
Paradigma lama yang terkesan
mengadu-domba antara Walikota dengan Wakil Walikota sehingga harmionisasi
hubungan kedua Pemimpin tersebut berada pada posisi ancaman yang tentu saja
berimbaskan kepada tersendatnya roda pembangunan, ditegaskannya tidak boleh
terjadi pada Pemerintahan Loutfi-Feri.
Dari acara Syukuran Lutfi-Feri di Tolotongga (5/8/2018) |
Sementara itu Wakil Walikota Bima
terpilih, H. Muhammad Lutfi, SE pada moment tersebut menegaskan, dirinya dengan
Feri adalah Dwi Tunggal yang tetap saling mengisi sampai akhir massa
kepemimpinannya.
“Maksud saya, kami tetap saling
mengisi dan berbagi. Dan kami telah mensepakati tidak akan mengambil alih
antara hak yang satu dengan yang lainnya. Komitmen ini kami bangun sebelum maju
menjadi Calon Walikota-Wakil Walikota Bima, dan Insya Allah akan berlaku sampai
akhir massa jabatan. Kami maju semata-mata hanya ingin membuktikan pengabdian
terbaik sebagaimana janji sebelumnya yakni membuat daerah ini dan masyarakatnya
ke arah yang jauh lebih baik dari sebelumnya,” tegas Lutfi.
Terkait penempatan birokrasi,
Lutfi berjanji tidak akan memberlakukan jual-beli jabatan seperti dugaan-dugaan
terjadi sebelumnya. Kecuali, menempatkan aparatur di berbagai bidang
sebagaimana perintah aturan yang berlaku.
“Sebab, kita sedang hidup di era
yang tidak sama dengan sebelumnya. Maka Perubahan diberbagai segi termasuk soal
kebijakan di massa kepemimpinan kami bukan sekedar lips service. Akan tetapi,
hal itu akan kami terjemahkan melalui sikap dan perilaku. Dan, itulah makna Perubahan
yang sesungguhnya. Pokoknya, di era kepemimpinan kami berdua ini tidak ada yang
namanya jual-beli jabatan. Anda punya potensid an mampu membuktikan prestasi ya
beruntunglah anda. Jika tidak, maka anda tidak bisa dipaksakakan untuk
menempati sebuah posisi pada kebijakan yang akan kami berlakukan nantinya,”
sebut Lutfi.
Lutfi menyatakan, Pilkada Kota
Bima periode 2018-2023 telah usai. Lutfi-Feri ditegaskannya adalah milik semua
masyarakat Kota Bima dengan tanpa mendikotomi pendukung Pasangan Calon (Paslon)
lain saat pesta demokrasi berlangsung.
“Kini Lutfi-Feri bukan milik para pejuang pemenangnya.
Tetapi, milik semua warga Kota Bima. Perbedaan yang terjadi selama proses Pilkada
berlangsung harus ditinggalkan. Mau dia pendukung pasangan MANUFER atau
pendukung pasangan SW, mereka adalah masyarakat Kota Bima. Dan, mereka juga
harus disejahterakan hidupnya selama kepemimpinan kami berdua. Sekali lagi,
tinggalkan semua perbedaan apalagi permusuhan. Tetapi, mari bersama dan saling
membahu untuk membangun Kota Bima sebagaimana cita-cita Perubahan itu pula,”
pungkas Lutfi. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda