Dalam Data Sementara, Lebih dari 300 Korban Meninggal Dunia Akibat
Gempa Sebelumnya
|
Gempa Berkekuatan 6,2 SR kembali Guncang Lombok |
Visioner Berita Mataram, NTB-Semenjak awal terjadinya gempabumi
tektonik dan pada gempa susulan dengan kekuatan 7 SR hingga berhasil memakan
ratusan korban meninggal dunia berdasarkan data sementara terlepas dari jumlah
yang luka berat maupun ringan, kesannya Lombok (Lobar. Lotim, Lotengg, KLU dan
Lotim) ini adalah wilayah yang sudah tidak aman lagi untuk dihuni untuk saat
ini.
Pasalnnya, jumlah gempabumi baik
dalam skala besar maupun kecil masih menimpa warga di empat Kabupaten/Kota di
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. Catatan seluruh media massa baik cetak
maupun elektronik mengungkap, warga di seluruh wilayah itu masih hidup di tenda
pengungsian karena alasan traumatika dengan gempa susulan. Sementara upaya
evakuasi dan penyaluran bantuan dari berbagai daerah untuk dan atas nama
kemanusiaan terhadap korban bencana masih terus berlangsung hingga saat ini.
Catatan penting lainnya yang
dihimpun oleh seluruh awak media di NTB juga melaporkan, para korban uka baik
berat maupun ringan masih terus ditangani oleh Tim medis baik yang ada di NTB
maupun yang didatangkan dari luar daerah. Yang tak kalah memprihatinkan, di
pelatara Media Sosial (Medsos) misalnya, masyarakat yang sejak awal hidup di
tenda-tenda bukan saja mengeluahkasn kekurangan bantuan. Tetapi juga, traumatika
yang masih terus menyelimutinya.
Khususnya bagi warga di luar
Pulau Lombok, atas dasar keprihatinannya terhadap kondisi “menajkutkan alias
isu gempa susulan itu”, mendesak agar keluarganya yang ada di Lombok segera
pulang ke kampung halamannya masing-masing demi keselamatan jiwanya. Desakan di
Medsos tersebut, hingga kini masih cukup kuat khususnya di pelatara Medsos
layaknya Facebook (FB).
|
Terlihat Reruntuhan Bangunan Akibat Guncangan Gempa berkekuatan 6,2 SR di Lombok (9/8/2018) |
Namun jawaban yang diperoleh,
jalur laut disebut-sebut masih kurang aman untuk dilalui. Sementara jalur
penerbangan bagi mereka tuk menjawab desakan tersebut, pun disebut-sebut masih
tak menentu. “Kami sebenarnya ingin segera pulang kampung. Namun jalur laut
disebut-sebut masih tak aman untuk dilewati. Sementara jalur penerbangan, pun
diinformasikan masih tak menentu,” ujar salah seorang warga Bima yakni Rury
Sabil, Kamis (9/8/2018).
Maya seorang warga Bima lainnya, menyatakan
bahwa hidup di Pulau Lombok saat ini seolah jauh dari kata aman dan nyaman.
Hidup di tenda-tenda pasca terjadinya gempa baik dua kali yang dahsyat mau[un
ratusan kali gempa ringan, telah berefek buruk bagi fisiknya. Ia mengaku tak
menafikan adanya bantuan kemanusiaan yang datang dari berbagai daerah untuk dan
atas nama saudaranya di Lombok, tetapi isu akan terus terjadi gempa susulan
yang terus memicu masyarakat di sana tetap dalam kondisi trauma yang
berkepanjangan.
|
Dari Dinas PUPR Kota Bima Untuk Korban Bencana di Lombok |
“Saya sebenarnya ingin pulang. Namun
saya tidak tahu kendaraan harus dititipkan di mana. Lantaran hidup di tenda
pengungsian, kini saya harus kembali merasakan sakit. Insya Allah saya dan yang
lainnya juga akan pulang ke Bima, namun belum tahu kapan waktunya,” ujar Maya.
Gempa Yang dinilai dahsyat berkekuatan 7 SR
di Lombok itu telah berlalu. Tak sedikit infrastruktur baik milik Pemerintah,
Swasta maupun masyarakat yang rata jadi tanah. Ratusan korban jiwa meninggal
dunia pun kian terkuak diatas permukaan. Dan diperkirakan masih ada korban
meninggal dunia yang masih harus dievakuasi di reruntuhan bangunan akibat
gempabumi itu. Kini Tim gabungan baik TNI, Polri, Basarna dan berbagai relawan
yang di datangkan dari luar daerah pun masih terus bekerja keras untuk
melaksanakan tugas kemanusiaan pasca bencana gempabumi berkekuatan 7 SR itu.
Dan, jawaban sampai kapan pekerjaan tersebut tuntas-hingga hari ini masih belum
dapat dipastikan.
|
Dari Panwascam Kabupaten Bima Untuk Korban Bencana di Lombok |
Trautamtika masyaralat di Pulau
Lombok akibat gempa berkekuatan 7 SR itu belum usai. Lagi, deretan traumatika
mereka kian bertambah ketika Kamis (9/8/2018) kembali mengguncang sejumlah
wilayah di sana. Gempabumi berkekuatan 6,2 SR itu terjadi sekitar pukul 12.25
Wita. Data yang diterima sejumlah awak media menyebutkan, wilayah Pemenang Kabupaten
Lombok Utara (KLU) diduga sebagai yang terparah akibat gempabumi tersebut.
Haris Miftul menyatakan, rentuntuhan bangunan dari sejumlah gedung akibat
gempabumi tersebut tak terhindarkan.
Namun Wartawan senior sekaligus
mantan Ketua Associaty Jurnalis Independen (AJI) ini belum bisa memastikan
adanya korban meninggal dunia atau tidak terkait gempabumi berkekuatan 6,2 SR
itu. “Guncangan gempabumi berkekuatan 6,2 SR itu sangat dirasakan oleh warga di
Pulau Lombok. Sejumlah konstruksi bangunan tadi juga terlihat runtuh. Hanya saja,
kami belum tahu apakah ada korban luka atau meninggal dunia. Pusat gempanya
yakni di Pemenag KLU. Kami sekarang sedang dalam perjalanan menuju Pemenang,”
ungkap Haris, (9/8/2018).
|
Artis Lokal Bima Sedang Menggalang Dana Kemanusiaan Untuk Korban Bencana di Lombok |
Haris menjelaskan, berdasarkan
catatan media yang diterima secara resmi dari Pemerintah-total korban meninggal
dunia akibat gempa bumi berkekuatan 7 SR di Lombok itu sudah mencapai 308
orang.
“Hingga saat ini, tercatat sudah
308 orang meninggal dunia akuibat gempabumi di Lombok. Diperkirakan jumlah
korban meninggal dunia masih akan bertambah. Sebab, ddiuag masih ada korban
meninggal dunia yang belum dievakuasi di renruntuhan bangunan. Kalau mengacu ke
data Kecamatan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempabumi itu jumlahnya
lebih banyak lagi. Karena, masing-masing Kecamatan yang tahu tetang warganya
yang meninggal dunia atau luka-luka akibat gempabumi tersebut. Dan proses
pendataan yang mereka lakukan adalah per Desa,” sebut Haris.
Masih dalam catatan liputan
langsung wartawan di Pulau Lombok, pasca terjadinya gempabumi tersebut parab
pengungsi yang hidup di tenda-tenda saat ini sangat membutuhkan air bersih dan
terpal, selimut dan lainnya untuk mereka tidur. “Itu yang sangat dibutuhkan
oleh warga pengungsi saat ini. Semoga ekpektasinya ini dapat dibantu oleh
berbagai pihak baik di NTB maupun dari luar daerah,” harapnya.
|
BEM STISIP Mbojo Bima Menggalang Dana Untuk Korban Bencana di Lombok |
Gerakan kemanusiaan untuk dan
atas kemanusiaan bagi korban bencana gempabumi di Pulau Lombok, masih terus
berlangsung di Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu dan lainnya. Pelajar,
mahasiswa, organ penting lainnya hingga ke para Politisi Parpol juga masih
terus melakukan penggalangan dana kemanusiaan untuk korban bencana gempa bumi
di Pulau Lombok.
Tak hanya itu, kalangan Jurnalis Bima yang tergabung dari berbagai organisasi profesi pun
ikut melakukan hal yang sama. Model penggalangan dana bantuan kemanusiaan untuk
korban bencana di Lombok tersebut, dilakukan dengan cara beragam. Bagi para
artis lokal Bima misalnya, melakukan penggalangan dana di titik-titik tertentu.
Para Jurnalis Bima melakukan penggalangan danja dengan cara menjalankan list
donatur.
Kalangan pelajar, mahasiswa dan
lainnya terlihat melakukan penggalangan dana dengan cara meminta kerelaan
kepada pada pengguna jalan raya. Aksi penggalangan dana yang mereka lakukan di berbagai
titik, buka saja pada pagi dan siang hari. Tetapi, organ-oranjg kemanusiaan di
Bima dan di sejumlah daerah tersebut juga melakukan aksi penggalangan dana bagi
korban bencana di lombok pada malam harinya. Tak itu saja, pihak Panwaslu Kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Bima juga bergerak untuk dan atas nama kemanusiaan bagi korban becana di Pulau Lombok.
|
Aiman, Masih dari Bima Untuk Korban Bencana di Lombok |
"Kami bergerak melakukan penggalangan dana untuk saudara kita yang tertimpa bencana di Lombok. Insya Allah, dana yang dikumpulkan akan segera di salurkan untuk korban bencana dimaksud," jelas Ketua Panwascam Soromandi, baharudin alias La Ndolo Conary.
Dana-dana dan bantuan lain yang
digalang untuk dan atas nama kemanusiaan di Lombok tersebut, ada yang sudah
disalurkan dan ada pula yang masih dalam perjalanan, serta ada juga masih terus
digalang di sejumlah titik oleh para pihak dimaksud. Berbagai instansi
Pemerintah baik Kota maupun Kabupaten Bima serta daerah-daerah lainnya di Pulau
Sumbawa, masih terus bergerak menggalang dana dan bantuan lain bagi korban
bencana di Pulau Lombok. Sementara relawan kemanusiaan untuk korban bencana di
Lombok, juga ada yang di datangkan dari sejumlah negara di Luar Negeri.
|
Dari Jurnalis Bima Untuk Korban Bencana di Lombok |
Masio soal gerakan kemanusiaan
bagi korban bencana di Lombok, Dinas PUPR Kota Bima telah membelanjakan sejumlah
kebutuhan yang segera di kirim le Lombok untuk korban bencana. Bantuan tersebut,
sudah pak-pak dan siap dikirimkan melalui kantor Pos dan Giro. “Pengiriman
bantuan tersebut ke Lombok tidak dipungut biaya oleh pihak Pos dan Girio
khususnya di Bima. Bantuan yang sudah dikemas tersebut, akan dikirimkan dalam
waktu segera. Sebab, saudara kita di Lombok sangat membutuhkan sentuhan
kemanusiaan dari kitas semua,” ujar Kadis PUPR Kota Bima, M. Amin S.Sos, Kamis
(9/8/2018).
|
Falen, Pemuda Lutfi-Feri Untuk Korban Bencana di Lombok |
Amin menjelaskan, total biaya
yang dikumpulkan untuk membelanjakan kebutuhan korban bencana di Lombok
tersebut senilai Rp21 juta. Total dana dari bantuan yang dikumpulkan pada jajaran
instansi tersebut paparnya, sebahagian besar sudah dipergunakan untuk membeli
kebutuhan korban bencana di Lombok. “Masih tersisa Rp7 juta rupiah. Dan
rencananya, uang tersebut akan kami belanjakan setelah sampai di Lombok dalam
waktu dekat,” terangnya.
Masih papar Amin, model bantuan
yang akan segera disalurkan kepada korban bencana tersebut diantaranya pampers,
selimut, sabun mandi, odol, sikat gigi, pembalut untuk remaja dan dewasa,
rinso, mama lemon, obat-obatan dan makanan.
“Penggalangan dana bantuan yang
sebahagian besarnya sudah dibelanjakan itu bukan atas perintah Walikota Bima,
tetapi muncul dari insiatif kami di Dinas PUPR ini. Hal itu dilakukan atas
panggilan nurani kami untuk korban bencana gempabumi di Lombok. Kami berharap,
hal yang sama juga dilakukan oleh siapapun dan dimanapun. Karena, saudara kita
di Lombok masih sangat membutuhkan sentuhan kita semua,” harap Amin. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda