Pilkada Kota Bima Diduga Rawan Money Politik, Seorang Warga Terciduk Saat Bagikan Sembako
Aisyah (baju Kotak-Kotak), diduga sedang menyerahkan Sembako kepada Rukaya (kiri) |
Barang bukti (BB) berupa Sembako
tersebut, langsung dibawa oleh Irawan yang didampingi oleh Ketua TIM Adhock
Pasangan Calon (Paslon) Walikota-Wakil Walikota Bima nomor urut 2, H. Muhammad
Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri) ke Panwaslu Kota Bima. Di kantor
Panwaslu Kota Bima, Irawan dilakukan pemeriksaan awal sekitar satu jam. Pada
moment pemeriksaan terhadap Irawan, juga ada Panwaslu Kota Bima, Sukarman, SH,
PPL Raba yakni Nasrudin.
Diduga anak kandungnya Afna sedang mengantarkan Sembako ke Rumah Rukayah |
Ia menduga, beras tersebut
berasal dari tim gender Paslon Walikota-Wakil Walikota Bima periode 2018-2023 nomor
urut 1, H. A.Rahman H. Abidin, SE-Hj. Ferra Amelia, SE, MM (MANUFER)-sebut saja
Afna yang juga isteri dari seorang personil Sat Pol PP Kota Bima. “Sembako tersebut
sebelum diberikan kepada Rukaya, diangkut dengan menggunakan sepeda motor MIO
yang dikendarai oleh anak kandungnya Afna, hal itu juga telah didokumentasi
melalui foto. Oleh karenanya, kami mencurigai bahwa Sembako ini bersumber dari
Afna sebagai tim gender pasangan MANUFER,” duganya.
Dan Irawan menegaskan, saat memergoki Aisyah membagikan Sembako tersebut kepada Rukaya, sempat mempertanyakan tentang dari mana sumbernya. "Saya tanya dari mana ia memperoleh memperoleh Sembako itu, namun dia menyatakan bersumber dari dirinya sendiri. Lha, dari mana ceritanya si Aisyah yang hidupnya miskin bisa membagikan Sembako kepada warga. Oleh karenaya, jawaban Aisyah ini sungguh sangat tidak masuk akal," timpal Irawan.
Inilah model beras berkesan seperti Menir alias Hiwa Bongi itu |
Irawan kembali menduga, pembagian
Sembako politik jelang Pilkada di wilayah Rasabou dan sekitarnya oleh oknum
tertentu sudah menyebar luas. Hanya saja, baru Aisyah berhasil dipergoki oleh pihaknya.
“Sembako macam ini sudah banyak bereedar khususnya di lingkungan Rasabou. Oleh
karenanya, kami himbau agar seluruh warga di Kota Bima untuk tetap waspada
menerima Sembako yang diduga erat kaitannya dengan money politik ini, bila
perlu tangkap pelakunya dan kemudian seret ke Panwaaslu untuk diperiksa,”
imbuhynya.
Dari penglihatan langsung
Visioner di Panswaslu Kota Bima, salah satu BB dalam bentuk beras tersebut,
kesannya kurang layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Maksudnya, beras tersebut
mirip menir alias butir beras alias Hiwa Bongi dalam bahasa Bimanya. “Hiwa
bongi seperti ini, hanya layak untuk dikonsumsi oleh burung yang dipelihara
oleh warga,” ujar sejumlah orang di kantor Panwaslu Kota Bima.
Irawan (baju merah bergaris) saat diperiksa oleh petugas Panwaslu Kota Bima |
Jika laporan tersebut selesai
dibahas ditingkat Komisioner dan kemudian terpenuhi unsur Tindak Pida
Pemilunya (Tipilu) paparnya, maka pembahasannya akan dilakukan ditingkat
Gakumdu pada pembahasan tingkat pertama. “Namun sebelumnya, kami akan memanggil
dan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu kepada terduganya. Untuk itu, berikan
kesempatan kami untuk bekerja,” pungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda