Pemkot Bima Usulkan Sejumlah Program Perioritas Jelang Musrebang NTB
PTL Sekda Kota Bima, Dr. Ir. H. Syamsudin, MS |
Visioner Berita Kota Bima-Sejumlah program pembangunan fisik yang
dibutuhkan oleh Kota Bima dan masyarakatnya, diaakui masih sangat banyak.
Keterbatasan anggaran Pemkot Bima dibawah kendali Walikota, HM. Qurais H.
Abidin-mendesaknya adanya intervensi anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemrov)
NTB.
Oleh karenananya, belum lama ini
Walikota Bima melalui PLT Sekda setempat, Dr. Ir. H. Syamsudin, MS menyampaikan
sejumlah usulan program pembangunan berskala perioritas tahun 2019 kepada
Pemrov NTB dengan harapan dapat diakomodir dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB Tahun 2019-2023. Pemaparan tersebut,
disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) sinergitas dan sinkronisasi program
pembangunan antara pemerintah daerah, Pemprov NTB dan Kabupaten/Kota se-NTB
menyongsong Musrenbang Provinsi NTB.
Rakor tersebut bertempat di Hotel
Lombok Raya, dibuka secara resmi oleh Gubernur NTB Dr. H. Zainul Majdi, MA. Sementara
peserta Rakor, melibatkan para Kepala Daerah Kota dan Kabupaten se-NTB, Sekda,
serta para Pimpinan instansi yang berkrelasi langsung dengan bidang perencanaan
pembangunan.
Pada kegiatan Rakor tersebut, PLT
Sekda Kota Bima, Dr. Ir. H. Syamsudin, MS menjelaskan,, ada 4 prioritas
pembangunan yang diusulkan untuk Kota Bima. Yakni penuntasan rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca bencana banjir serta upaya pengurangan risiko bencana,
pengurangan angka kemiskinan, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan
kemantapan infrastruktur.
Papar Syamsudin, soal rehabilitasi
dan rekonstruksi pasca bencana banjir, usulan penanganan prioritas tahun 2019
mencakup banyak hal. Yakni rekonstruksi Jembatan Raba Salo, normalisasi sungai
dan pembangunan tanggul utama Padolo dan Melayu untuk meningkatkan daya tampung
sungai, pembangunan waduk retensi banjir untuk mengurangi debit banjir,
pembangunan cekdam pengendali sedimentasi untuk mengurangi sedimentasi di
bagian hulu dan hilir, bantuan stimulan rumah rusak ringan sebanyak 476 unit
dan peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana melalui pembentukan Kelurahan
tangguh.
Untuk pengurangan angka
kemiskinan, juga usulan penanganan prioritas tahun 2019 dengan cakupan meningkatkan sharing program
jaminan kesehatan, beras sejahtera, Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT), dan
pembangunan rumah layak huni dalam rangka perlindungan sosial bagi KK
miskin yang belum masuk dalam data kemiskinan nasional. Selain itu, fasilitasi
pendampingan usaha mikro, kecil dan menengah dan kelompok usaha bersama dan
fasilitasi pelatihan wirausaha mandiri.
Sedangkan untuk peningkatan
kualitas lingkungan hidup, Syamsudin mengusulkan penanganan prioritas tahun
2019 yang meliputi rehabilitasi hutan
dan lahan kritis secara terpadu, sharing program pengelolaan sampah 3R,
penanganan penanganan limbah medis dan B3 serta meningkatkan program
pengembangan tanaman perkebunan pada daerah penyangga.
Sementara untuk kemantapan infrastruktur, yang
diusulkan ke Pemprov NTB pada moment Rakor tersebut, diantaranya mempercepat
pencapaian akses sanitasi dan air minum serta penuntasan kawasan kumuh
sesuai target RPJMN 2014-2019, fasilitasi pengelolaan pdam regional Kota Bima
dan Kabupaten Bima, penanganan jalan Provinsi dan drainase sekunder (Jalan
Gajah Mada), perbaikan sistem drainase perkotaan (primer, sekunder dan tertier)
untuk mengurangi genangan serta pembangunan jetty untuk memperlancar
aliran sungai jetty di muara. “Kita berharap agar berbagai usulan
tersebut dapat diakomodir dalam Musrenbang Tingkat Provinsi NTB mendatang,”
harap Syamsudin. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda