Bima Geger, Lansia Gantung Diri Hingga Tewas-Diduga Gangguan Jiwa
“Sebelumnya Dua Coba Bunuh Diri Tapi Sukses Digagalkan”
Mayat Korban Sedang Digotong Oleh Polisi dan Warga (14/3/2018) |
Visioner Berita Bima-Sebuah peristiwa tragis, terjadi di Kabupaten
Bima, tepatnya di Desa Tangga Baru Kecamatan Monta. Peristiwa yang terjadi pada
Rabu (14/3/2018) dan menggegerkan itu, menimpa seorang lanjut usia (Lansia)
bernama A. Talib (62). Pria tergolong kakek ini, ditemukan tewas gantung diri
dengan seuntai tali di rumahnya, di RT 12/06 Dusun Tanjung Baru Desa Tangga
Baru
Menurut informasi yang dihimpun
oleh sejumlah awak media termasuk wartawan Poros NTB menyebutkan, korban
tercatat sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri. Namun dalam dua kali
upaya tersebut, dia berhasil digagalkan oleh keluarganya. Masih menurut
informasi yang dihimpun awak media, korban ternyata memiliki riwayat kesehatan
yang “:berbeda”. Yakni pada November
2017 pernah menghilang dari rumah. Saat itu, korban menghilang selama 3 hari 3
hari 2 malam, namun berhasil ditemukan oleh warga sekitar di dekat di wilayah
setempat.
Tak haya itu, informasi lain juga
menyebutkan bahwa korban gangguan jiwa. Bentuknya, paranoid terhadap situasi di
sekitar. Bulan lalu (2018), terungkap bahwa korban mencoba melakukan upaya bunuh
diri dengan cara meminum obat serangga. Akibatnya, saat itu korban langsung
dilarikan ke Puskesmas Monta dan dirawat satu malam, dan selanjutnya kembali
normal (sehat).
Tentang bagaimana kronologis
kejadian korban menggantung diri hingga kali ini tewas, yakni sekitar pukul
05.00 Wita, korban bersama isterinya-sebut saja Sarfiah duduk di rumah anaknya yang
bernama Muhtar. Selanjutnya, istri korban kembali ke rumahnya yang tidak jauh
dari lokasi untuk membuatkan sarapan untuk korban pula.
Namun, sekitar 30 menit kemudian,
istri korban yang membawakan sarapan langsung histeris melihat suaminya yang
sudah tergantung dengan seuntai tali di leher hingga tidak bernyawa lagi
(tewas). "Melihat kondisi tragis tersebut, istrinya langsung histeris dan kemudian
memanggil anak-anaknya," Ungkap Kapolsek Monta-Polres Bima Kabupaten
melalui Kanit Reskrim, Bripka Anhar.
Usai melihat kejadian tersebut,
pihaknya langsung lokasi guna melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Lanjut Bripka Anhar, setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan keluarga
korban, pihak keluarganya tidak memperkenankan korban untuk di autopsi. "Pihak
korban menolak autopsi, kecuali menyatakan ikhlas atas kematian korban, dan
atas hal itu kami membuat surat pernyataan resmi," tandas Anhar.
Singkatnya, jenazah korban sudah dikebumikan setelah
polisi menyelesaikan tugas olah TKP. Sementara keluarga korban, juga terlihats
edih dan bahkan menangis histeris atas meninggalnya Lansia dimaksud. “Ya,
korban sudah dikebumikan usai kami melakukan olah TKP,” pungkas Anhar. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda