Sejumlah Anak SD Keracunan Nasi Kotak
ILUSTRASI |
Visioner Berita Bima-Peristiwa mengejutkan terjadi di
Puskesmas Kecamatan Donggo-Kabupaten Bima, Sabtu (3/2/2018). Sejumlah anak SDN
di tiga sekolah yakni Impres Doriduga, SDN SDN Mpili, SDN Kala dan SDN O’o
tiba-tiba muntah usai makan nasi kotak setelah menjalani kegiatan pelatihan
Dokter kecil di aula Puskesmas setempat.
Data terklini yang diperoleh
vfisioner menjelaskan, saat ini terdapat 6 orang anak yang dirawat di tiga
tempat. Yakni, dua di rumahnya Kepala Puskesmas Donggo yakni Hartati di
Doridungga, dua orang di tempat praktek Dokter jatmiko di Sila Kecamatan Bolo
dan dua orang lagi masih dirawat di Psukesmas Donggo.
Kepala Puskesmas Donggo, Hartati membenarkan
adanya kejadian tersebut. “Kejadiannya tadi siang siang. Usai makan nasih kota,
anak-anak langsung muntah. Sepertinya, mereka keracunan nasi kotak. Kondisi
keenam pasien tersebut, kini ada yang membaik. Itu khusus pasien yang di rawat
di Puskesmas Donggo dan di tempat praktek saya di Doridungga. Kalau dua orang
yang di dirawat di Sila, sampai sekarang saya belum tahu bagaimana kondisinya,”
ungkap Hartati kepada Visioner melalui selulernya, Sabtu malam (2/2/2018)
sekitar pukul 20.20 Wita.
Tati juga menyatakan, ada satu
orang anak SDN di Desa Kala yang juga muntah-muntah usai makan nasi kotak
tersebut. Namun, pasien bernama Ovil tersebut, hingga kini masih di Kala alias
belum dibawa ke Puskesmas untuk dirawat. “Sampai saat ini, baru 7 orang yang
diketahui keracunan akibat makan nasi kotak. Kita tidak tahu apakah pasiennya
akan bertambah atau sebaliknya. Yang jelas, sejumlah pasien sedang ditangani.
Doakan saja agar semuanya segera sehat dan tidak ada tambahan pasien lainnya,”
harap Tati.
Nasi Kota yang dimakan oleh
sejumlah pasien yang sedang dirawat tersebut, diakuinya dipesan melalui seorang
warga asal Desa O’o yakni Ibu Jana. “Kalau belanja di Bolo, tempatnya terlalu
jauh. Oleh karenanya, kami memesan nasi kepada Ibu Jana. Singkatnya, usai acara
latihan Dokter kecial berlangsung, korban memakan nasi kotak yang dipesan dari
ibu jana. Usai makan nasi kotak, mereka langsung muntah-muntah hingga dirawat
di sejumlah tempat. Sekali lagi, mereka keracunannasi kotak,” terangnya.
Hingga saat ini, pihaknya bvelum
bisa mempublikasikan identitas sejumlah pasien baik yang dirawat di Doridungga,
Puskesmas Donggo dan di tempat praktek Dokter Jatmiko. Sebab, saat ini pihaknya
sedang fokus memulihkan kondisi pasien. “Soal nama-nama pasien, kami masih
melakukan pendataan. Insya Allah dalam waktu segera akan kami informasikan
kembali kepada Visioner,” pungkas Tati.
Kabar lain yang diterima Visioner mengungkap, korban
keracunan nasi kotak dimaksud bukan saja menimpa sejumlah anak SDN. Tetapi,
juga ‘menyengat’ sejumlah personil panitia pelaksana kegiatan pelatihan Dokter
kecil. “Ada panitia pelaksanakan kegiatan pelatihan yang juga keracunan nasi
kotak. Hanya saja, yang bersangkutan tidak dirawat di Puskesmas. Tetapi justeru
berada di rumah. Bentuk keracunan nasi kotak terhadap yang bersangkutan adalah
mencret-mencret, hingga sekarang masih mencret,” ungkap sumber yang meminta
identitasnya dirahasiakan. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda