Refleksi Dua Tahun Kepemiminan Dinda-Dahlan, Banyak PR Yang Harus Dituntaskan
-Ciptakan Keamanan-Kenyamanan Iklim
Investiasi Faktor Paling Mendesak-
Kebersamaan antara Pemerintah
dengan masyarakat khususnya di Kabupaten Bima selama ini, dimintanya agar terus
diupuk, dijaga dan diletarikan dengan baik. Sebab, kerbersamaan merupakan salah
satu kekuatan sekaligus pilar untuk mewujudkan cita-cita besar, yakni mendorong
pembangunan untuk kemajuan masyarakat dan daerah ini (Kabupaten Bima).
Bukan itu saja, tahun 2018
Pemerintah Kabupaten Bima berhasil mendapatkan Dana Afirmasi sebesar Rp83 M.
Dana tersebut, dimanfaatkan untuk rehabilitasi maupun pembangunan Puskesmas
baru, termasuk Puskesmas Pai kecamatan Wera. Pembangunan dan pengembangan Puskesmas
tersebut diharapkan akan semakin memperkuat aspek-aspek pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Di bidang Perikanan dan kelautan,
telah banyak diberikan bantuan untuk para nelayan serta peningkatan kapasitas
kelompok-kelompok nelayan dan pemberian ansuransi kepada para nelayan. “Di
Bidang Pertanian Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, telah banyak
diberikan bantuan-bantuan untuk penguatan produksi pertanian dalam arti luas
dalam rangka ikhtiar kita bersama membangun sistim pertanaian yang
berkelanjutan di masa yang akan datang,” Dinda-Dahlan.
Guna menunjang pertumbuhan
ekonomi serta pemerataan pembangunan, infrastruktur memiliki peran penting di
dalamnya. Kemudahan akses masyarakat, barang serta jasa diakuinya dapat memberikan
pengaruh signifikan bagi pertumbuhan wilayah dan pengentasan kemiskinan. “
Pemerintah Daerah berkomitmen agar 191 desa yang ada di Kabupaten Bima sudah
dapat diakses dengan jaringan jalan dan jembatan,” pinta Dinda-Dahlan.
Hj. Indah Dhamayanti Putri (kiri)-Drs. H. Dahlan M. Noer (kanan) |
Visioner Berita Bima-Waktu terus berjalan tanpa terasa. Dua
tahun sudah Hj. Indah Dhamayanti Putri (Dinda)-Drs. H. Dahlan M. Noer (Dahlan)
menjabat sebagai Bupati-Wakil Bupati Bima. Pebruari 2018, masa kepemiminan
menapaki tahun ketiga. Kepemimpinannya dalam dua tahun yang sudah berjalan, ada
keberhasilan (walau belum maksimal), juga terkuak adanya ekspektasi besar untuk
menuntaskan Pekerjaan Rumah (PR) dalam jumlah besar terkait hajat hidup daerah
dan masyarakat yang dimpimpinnya.
Kesan lemahnya penegakkan hukum
yang berujung pada merebanya konflik antar kampung, personal, golongan hingga
kelompok, masih tingginya masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak
(catatan LPA dan Peksos), gundulnya hutan yang sebagai penyebab terjadinya
banjir bandang di berbagai wilayah hingga berimbas ke Kota Bima, maraknya kasus
pencurian kendaraan bermotor hingga sejumlah pelaku tewas di tangan massa,
masalah tramadol hingga Narkoba yang terkesan masih saja terjadi, kesan
cenderungnya kalangan remaja soal nilai-nilai agama (salah satunya mengaji
sebagaimana kekhasan Bima), sektor pariwisata yang terkesan “bosan hidup mati
tak mau”, angka pengangguran yang terkesan belum terkikis, realitas sosial yang
memerlukan sentuhan nyata dan penciptaan kenyamanan-keamanan iklim investasi
sebagai pijakan utama kemajuan daerah serta masyarakat Kabupaten-menjadi
catatan penting yang mendesak terbukanya cakrawala berpikir hingga langkah
untuk mengatasinya.
Sabtu (17/2/2018), Pemerintahan
Dinda-Dahlan melaksanakan kegiatan peraayaan dua tahun kepemimpinannya dengan
nuansa aga (Zikir Akbar) yang menghadirkan Ustadz Maulana. Kegiatan tersebut,
dipusatkan di Kantor Persiapan Bupati Bima di Godo, Kecamatan Woha-Kabupaten
Bima. Seluruh elemen masyarakat termasuk Pemkot Bima dengan jajaran FKPD Kta
dan Kabupaten Bima ikut terlibat pada moment tergolong sektakuler ini.
Moment tersebut, selain menyerap
asprasi dari berbagai elemen masyarakat, juga dimanfaatkan oleg Dinda-Dahlan
untuk menyampaikan torehan keberhasilan dan tantangan yang dihadapinya selama
dua tahun kepemimpinannya. Kendati ada sejumlah torehan keberhasilan di bidang
pembangunan fisik, namun ada pula pengakuan tentang tantangan serta PR yang
harus dihadapinya, sekaligus memberi janji akan menuntaskannya pada tahun-tahun
berikutnya.
“Insya Allah, dalam tiga tahun
kedepan kami akan berupaya keras untuk menuntaskan pekerjaan-pekerjaan
Pemerintahan seperti pembangunan sesuai amanah masyarakat. Hal tersebut, tentu
saja harus dibarengi dengan kerja sama, kerja keras, semangat
kesatuan-persatuan dan kekuatan bangunan ukuwah di antara kita semua (seluruh
elemen di daerah ini). Sebab, tanpa persatuan dan kesatuan tentunya akan sangat
sulit bagi kita untuk mewujudkan cita cita dan ekspektasi besar ini itu,” harap
Dida yang didampingi oleh Dahla.
Tampak Bupati Bima menandatangani Prasasti 12 paket proyek pembangunan tahun 2017 di acara dua tahun kepemimpinannya |
Dinda-Dahlan kemudian menjelaskan
tentang berbagai bidang pembangunan yang telah dilaksanakan bersama oleh Pemkab
Bima dan seluruh lapisan masyarakat beserta stakeholders dari tahun ke tahun
yang, diakui mengalami perubahan hingga peningkatan Indeks pembangunan manusia
(IPM). “ Kabupaten Bima pada tahun 2016 adalah 64,15 terdapat tren peningkatan
dari tahun-tahun hingga mencapai peringkat ke tujuh se propinsi NTB pada tahun
2017.
Pada sisi peningkatan Pendapatan
Asli Daerah (PAD), tahun 2016 sebesar Rp110 M lebih. Sedangkan pada tahun 2017,
PAD Kabupaten Bima meningkat menjadi menjadi Rp187 M rupiah lebih. Selaras
dengan peningkatan PAD, di bidang tata kelola keuangan-Pemkab Bima berhasil
meraih predikat Wajar Tanpa Pengelcualian (WTP) dari BPK. Keberhasilan ini,
diakui diraih berkat akuntabilitas kinerja keuangan dan kerja keras jajaran Pemkab
Bima dalam memenuhi seluruh rekomendasi hasil pemeriksaan BPK. Sementara tahun
2018, seluruh pembayaran keuangan di Pemkab Bima dijelaskan dilakukan dengan
sistim Non Tuna. Hal tersebut, bertujuan menghindari praktek-praktek pemotongan
dan Pungutan Liar (Pungli).
Di bidang Perhubungan, armada
pernerbangan telah bartambah dengan kehadiran pesawat NAM AIR. Armada tersebut,
melayani Rute Bima-Denpasar. Tertanggal 7 Februari 2018, NAM Air telah membuka
penerbangan rute Bima-Lombok dan Lombok Bima setiap hari. “Inya Allah tahun
2019, pengembangan landasan pacu Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima
akan tuntas sehingga pesawat berbadan lebar akan dapat beroperasi,” harap Dinda-Dahlan.
Di bidang Komunikasi dan
informatika, Radio Republik Indonesia (RRI) Bima mengudara di Bima. Kantor RRI
Bima, telah disiapkan di Desa Kalampa Kecamatan Woha. Hal ini diakui
Dinda-Dahlan. tentunya berkat perjuangan panjang, menghadirikan RRI sebagai
wahana penyebarluasan informasi tentang pembangunan daerah.
Capaian lainnya di bidang Kominfo
adalah terpasangnya 16 pemancar BTS yang membuka isolasi wilayah selatan di Kecamatan
Langgudu dan Lambu serta lingkar utara Sanggar dan Tambora. Disamping itu,
telah terpasang 86 titik jaringan internet pada berbagai tempat. Antara lain
sekolah, Yayasan, Lembaga-lembaga Sosial, Puskesmas dan fasilitas lainnya di Desa-Desa
terpencil.
Pada bidang kesehatan, Pemkab
Bima sukses meraih penghargaan sebagai daerah yang mampu menurunkan angka
Stunting pada anak yang ditandai dengan menurunnya angka kematian bayi selama
tiga tahun terakhir. Disamping itu, proses rehabilitasi dan pembangunan 10
Puskesmas melalui Dana DAK Afirmasi maupun DAK Reguler sebesar Rp.26 M telah
berjalan dengan baik di tahun 2017, dan telah diresmikan secara simbolis.. Selain
itu, 10 Puskesmas yang dilakukan rehabilitasi maupun relokasi tersebut adalah
Puskesmas Bolo, Madapangga,Tambora,Wawo, Sape, Ngali, Palibelo,Ambalawi, Woha
dan Langgudu.
Dinda-Dahlan menyerahkan buku catatan dua tahun kepemimpinannya kepada Ustadz Maulana |
Bidang pendidikan Kebudayaan Pemuda
dan Olahraga, Pemkab. Bima berhasil mendapatkan penghargaan PAUD Tingkat
Nasional dan kehadiran Porgram Inovasi serta Rumah Inovasi telah berhasil
merangsang kreatifitas dan inovasi para guru dalam proses belajar Mengajar.
Beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan M. Noer mendapat
kehormatan menjadi narasumber dalam Forum Rembuk Nasional Pendidikan di
Kementrian Pendidikan RI atas kiprah Pemkab Bima dalam rangka pemeratan akses
pendidikan di daerah-daerah pinggiran, dan beberapa keberhasilan lainnya di
bidang pendidikan dan kebudayaan.
Selain itu, Inovasi, prakarsa dan
kreatifitas masyarakat dalam mempromosikan budaya dan destinasi wisata cukup
marak sepanjang tahun 2016 hingga 2017 yang dimulai dari Festival Uma Lengge,
Festival Sangiang, Festival Tanjung Langgudu, Karnaval Rimpu di Sape dan
sejumlah event lainnya. Hal ini memberikan energy positif bagi jajaran
Pemerintah Daerah untuk terus memberikan dukungan terhadap prakarsa dan
kreatifitas masyarakat di sejumlah wilayah.
“Alhamdulillah, jalur pendakian
di lingkar Utara Tambora di jalur Oi Marai Desa Kawinda Toi Kecamatan Tambora
semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan dan pada bulan April 2018, dan akan ada event Teka Tambora 2018 di
sepanjang lingkar utara Kecamatan Sanggar dan Tambora. Mari kita sukseskan
event tersebut dengan slogan. Ayo Ke Bima, Teka Tambora 2018,” ajak
Dinda-Dahlan.
Dalam dua tahun terakhirini, Pemkab
Bima terus melakukan pembinaan untuk memperkuat kelembagaan koperasi dan UKM.
Di bidang perindustrian dan perdagangan, telah banyak diberikan bantuan kepada
kelompok Industri Kecil menengah (IKM) dalam rangka pengembangan usaha dan
peningkatan geliar perekonomian di daerah yang diharapkan akan terus tumbuh dan
berkembang.
Sesi Foto Bersama Dinda-Dahlan Usai acara puncak dua tahun kepemimpinannya dengan pihak-pihak penting |
Di bidang Sosial keagamaan,
sepanjang tahun 2017 telah banyak dikucurkan bantuan pembangunan masjid,
mushalla, maupun pondok pesantren yang ada di sejumlah wilayah, termasuk
kegiatan khataman massal yang diselenggarakan di penghujung tahun 2016 hingga
2017. tertanggal 17 Januari 2018 telah dicanangkan secara serentak Gerakan
Pesantren Sehari (GPS) sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 25 Tahun 2017.
“Untuk itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, mari kita terus galakkan program
GPS dalam rangka terus mengedepankan aspek-aspek religus sesuai Visi Bima RAMAH.”
SEBUT Dinda-Dahlan.
Sedangkan beberapa pembangunan
strategis yang akan dilaksanakan dalam tiga tahun kedepan seperti penyelesaian
pembangunan kantor Bupati Bima dan kantor-kantor instansi Pemerintah dalam
lingkungan kompleks kantor Bupati Bima, pembangunan Masjid Agung Kabupaten Bima,
pembangunan Taman Panda dan sejumlah pembangunan strategis lainnya dijanjikan akan
dituntaskan tiga tahun kedepan,” janji Dinda-Dahlan.
Faktor bencana alam yang sering
terjadi sepanjang tahun 2016 hingga awal tahun 2018, menjadi penyebab kerusakan
sejumlah infrastruktur maupun harta benda, sarana jalan dan jembatan serta
jaringan irigasi telah mengalami kerusakan. “Sebuah kesyukuran bahwa pada tahun
2018 ini, Pemkab Bima mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Pusat melalui
Kementerian PUPR RI sebesar Rp41,25 M untuk pengembangan Infrastruktur Irigasi
berbasis pemberdayaan terpadu melalui program IPDMIP (Integrated Participatory
Development And Manajemen Of Irigation Project). Dana Hibah tersebut,
dialokasikan untuk empat tahun kedepan dan untuk tahun 2018 dialokasikan
sebesar Rp8,3 M,” urai Dinda-Dahlan.
Bupati Bima (kiri)-Wakil Bupati Bima (kanan) |
Diakuinya, selama ini masih
terdapat 3 Desa yang belum mampu di akses dengan baik yaitu Desa Pusu, Desa
Waduruka, dan Desa Tamandaka di wilayah selatan Kabupaten Bima. Namun, dalam
dua tahun terakhir ini, Pemkab Bima mampu membuka keterisolasian wilayah
sehingga seluruh Desa-Desa Kabupaten Bima sudah dapat di akses melalui jaringan
jalan dan jembatan.
“Pada tahun 2016, total anggaran
yang dialokasikan untuk Pembangunan, peningkatan, rehabilitas Jalan dan
Jembatan sebesar Rp. 129.135.766.000 yang bersumber dari DAK dan DAU, dan tahun
2017 sebesar Rp. 131.799.311.600 yang bersumber dari DAK dan DAU,” tandas
Dinda-Dahlan.
Lepas dari torehan sejarah
keberhasilan selama dua tahun kepemimpinan Dinda-Dahlan, juga masih banyak
tantangan sebagai catatan penting yang memerlukan kinerja keras bagi
penuntasannya pada sisa weaktu kepemimpinan dalam tiga tahun kedepan. Banyak
pihak berharap, kenyamanan dan keamanan iklim investasi bagi pengelolaan
berbagai bentuk SDA yang ada di Kabupaten Bima melalui peningkatan koordinasi,
konsultasi dan komunikasi dengan pihak TNI, Polri, FKDM dan seluruh elemen
terkait menjadi sarat paling penting bahkan bersifat mutlak.
Sebab, stigma Bima maih jauh dari
kata aman dan nyaman bagi Investor, hingga detik ini masih saja terdengar baik
melalui dunia nyata maupun di Medsos. Catatan-catatan penting lainnya yang
menjadi “perhatian khusus”, juga terkait “adanya kelompok yang diduga liar dan
ditengarai cenderung mendempatkan Pemerintah seolah tak punya wibawa”. Bukan itu saja, pihak Bakesbangpol Kabupaten
Bima, juga didesak oleh banyak pihak untuk segera melakukan verfikasi faktual
tentang organisasi baik, regional maupun Nasional yang setiap waktu terkesan
tumbuh seperti jamur di musim hujan. (TIM
VISIONER)
Tulis Komentar Anda