Ragam Perstiwa di Pengambilan Nomor Urut Paslon, Unjuk Kekuatan Massa-Oknum Guru Gunakan Baju Parpol
*Catatan Nyata dan Bertanggungjawab*
Setelah penentuan nomor urut
tersebut, riank-riak sontak saja terjadi. Bentuknya, masing-masing pendukung
Paslon meneriakkan yel-yel sebagai tanda kebahagian atas nomor urut yang
diperoleh jawarahnya yang akan berlomba pada pentas demokrasi (Pilkada).
Yel-yel kebahagiaan tersebut, bukan saja terjadi di ruangan Convention Hall,
tetapi juga dilakukan oleh ribuan pendukung ketiga Paslon di gedung Convention
Hall.
Setelah setelah dilakukan penentuan
nomor urut, acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan berita acara oleh ketiga
Paslon, ditandatangani oleh KPUD, Panwwaslu dan pihak-pihak terkait dalam
penyelenggaraan Pemilukada. Selanjutnya, ketiga Paslon melakukan foto bersama
KPUD, Panwaslu dan lainnya.
Menariknya, pada moment
spektakuler yang dinanti-nanti tersebut, praktis terjadi sesuai yang dinilai
sangat spektakuler. Yakni, terkuburnya stigma adanya ketegangan antar
masing-masing Paslon. Bentuknya, baik ketiga Paslon bersama Parpol
pengusung-Pendukung hingga simpatisannya terlihat berpelukan mesra sembari
melempar senyum ramahnya. Moment mulia tersebut, tercipta sekitar sejam
lamanya. Dan, pada moment tak ditemukan adanya tanda-tanda ketegangan antar
ketiga Paslon, terutama pasangan MANUFER dan Lutfi-Feri yang sebelumnya
distigmakan sebagai dua rival paling tersohor di Kota Bima.
Moment tersebut, juga terlihat
nyata tak menyibukkan aparat baik Kepolisian maupun TNI terkait pengawasan-pengamanan
jalannya momentum pengambilan nomor urut bagi ketiga Paslon. Namun sesekali,
pejabat Polda NTB yang juga mantan Kapolres Bima Kota AKBP Beny Basyir yang
diback up oleh kapolres Bima Kota AKBP Ida Bagus Winarta, SIK melakukan
pengaturan jalur keluar-masuk gedung dengan tujuan menghindari sesaknya suasana
di gedung Convention Hall. Pasukan pengamanan yang juga melibatkan Sat Brimob
Pelopor Den A Bima, TNI dan seluruh satuan di Polres Bima Kota pun bergerak
mengatur lalu lintas pengamanan.
Liputan langsung sejumlah awak
media di luar gedung Convention Hall melaporkan, massa dengan jumlah besar milik
Lutfi-Feri terlihat berada pada bagian barat, sementara massa pendukung
pasangan MANUFER berposisi di sebelah timurnya. Sementara massa pendukung SW, juga
terlihat banyak dan berposisi berpencar baik pada bagian selatan gedung maupun
di bagiam rimurnya.
Kapolres Bima Kota AKBP Ida Bagus
Winarta, SIK pun membenarkan bahwa jumlah massa pengantar pasangan Lutfi-Feri
yang hadir pada moment tersebut, Polsisi kedua jumlah massa adalah yang
mendukung pasangan SW damn ketiga adalah jumlah massa pengantar pasangan
MANUFER.
Namun hal menarik yang
dilakukannya iut, justeru praktis melahirkan reaksi berbeda dari instansi dunia
pendidikan yang menaunginya. Reaksi keras, pun muncul dari pihak Panwaslu Kota
Bima. Ketua Panwaslu Kota Bima melalui Divisi SDM dan Organisasi yakni Muhaimin
menegaskan, pihaknya secepatnya terhadap yang bersangkutan sesuai aturan yang
berlaku. “Mengacu pada edaran Menpan, jelas ASN maupun tenaga honorer yang
bekerja di lingkup pemerintahan dilarang untuk terlibat politik praktis.
Apalagi yang bersangkutan memakai baju parpol,” ujar Muhaimin.
Visioner Berita Kota Bima-Hari ini, Selasa (13/2/2018), KPUD
Kota Bima menggekar kegiatan spektakuler di gedung Paruganae Convention Hall
Kota Bima. Yakni, pengambilan nomor urut bagi tiga Pasangan Calon (Paslon)
sebagai peserta Pilkada setempat untuk periode 2018-2023. Maksudnya, pasangan
HM. Lutfi Iskandar-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri), H. A.Rahman H. Abidin, SE
(MANUFER) dan pasangan Subahan HM. Nur, SH-Wahyudin (SW).
Pada moment kegiatan dimaksud,
masing-masing Paslon harus mengikuti petunjuk pihak Ketua KPUD Kota Bima dibawa
kendali Bukhari, Sos. Salah satunya, mengambil gulungan yang sudah disiapkan
kedalam kotak oleh pihak KPUD. Singkatnya, setelah ketiga Paslon tersebut
mengambil gulungan kertas berisikan nomor tersebut, akhirnya beberapa kemudian
langsung dibuka dihadapan umum. Pasangan MANUFER berada pada nomor pertama (1),
Lutfi-Feri berada pada nomor urut dua (2) dan pasangan SW berada pada nomor
urut tiga (3).
Inilah Pasangan nomor urut 2 (Lutfi-Feri) |
Inilah Pasangan nomor urut 3 (SW) |
*Harmonisasi Tumbuh di Convention Hall*
Pada pelaksanaan kegiatan
pengambilan sekaligus penentuan nomor bagi ketiga Paslon dimaksud, hadir
berbagai pihak penting. Diantaranya, Ketua-Ketua Parpol Pengusung-Pendukung
kedua Paslon (Lutfi-Feri dan pasangan MANUFER), minus SW yang maju melalui jalu
Independen, masyarakat sebagai pendukung sekaligus simpatisan masing-masing Paslon,
jajaran FKPD Kota Bima, Ulama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemjuda, Pers, LSM dan
sejumlah pihak lainnya.
Foto Bersama Tiga Paslon-Tampak Kerhamonisan Yang Terjalin |
Pada sesi foto bersama usai
penentuan nomor urut dan penandatanganan berita acara, ketiga Paslon melakukan
foto bersama. Senyum ramah penuh persahabatan ketiganya, terlihat sangat nyata.
Aura yang ditampakkan oleh ketiga Paslon tersebut, praktis disambut apresiasi
dan senyum bahagia oleh para pendukung maupun simpatisannya yang hadir pada
moment tersebut.
Lepas dari dalam gedung
Convention Hall, ribuan warga dari pendukung dan simpatisan Paslon meneriakkan
yel-yel sebagai bentuk dukungannya terhadap jawarahnya. Kondisi sesak di luar
gedung yang terlihat nyata tersebut, juga tak pernah terlihat adanya ketegangan
antar masing-masing pendukung maupun simpatisan ketiga Paslon. Kecuali, mereka
terlihat nyata bercanda dan sesekali berangkulan ditengah ketatnya barikade
aparat TNI dan Polri dengan seragam lengkap-bersenjata.
Foto Bersama Penyelenggara Pilkada dengan Tiga Paslon |
Kapolres Bima Kota AKBP Ida Bagus
Winarta, SIK-membenarkan kondusifitas keamanan pada pelaksanaan kegiatan
pengambilan nomor urut ketiga Paslon. “Alhamdulillah, harmonisasi mereka
terlihat nyata pada moment ini. Mudah-mudahan selanjutnya juga bisa demikian.
Ini membuktikan tumbuhnya kecerdasan terkait kesadaran warga Kota Bima,
memaknai Pilkada sebagai pesta paling terhormat serta bermartabat. Ini nyata
adanya, kita patut mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh elemen
masyarakat Kota Bima, tak terkecuali Paslon dan masing-masing pendukung serta
simpatisannya dalam membantu aparat menciptakan kondusifitas daerah ini,” jelas
Ida Bagus Winarta.
Lebih dari 500 pasukan yang
dilibatkan dalam pengamanan moment pengambilan nomor urut ketiga Paslon di
gedung Convention Hall dimaksus. Diantaranya melibatkan sat Brimob, seluruh
Satuan di Mapolres Bima Kota termasuk Polisi Wanita (Polwan), aparat TNI dari
Kodim 1608 Bima dan dari Polres Bima Kabupaten . “Untuk tahapan selanjutnya
hingga pengamanan pada puncak Pilkada yang akan digelar pada 27 Juni 2018, jelas
kami akan menambah jumlah personil untuk melakukan pengamanan. Yakni, akan ada
tambahan pasukan dari Polda NTB,” terangnya.
*Jumlah Pendukung-Simpatisan Pengantar Paslon “Tak Seimbang”*
Catatan penting dan
bertanggungjawab Visioner pada moment pengambilan nomor urut ketiga Paslon,
juga menguak persitiwa menarik. Yakni, jumlah pendukung-simpating yang
mengantar masing-Masing Paslon ke Gedung Convention Hall.
Jumlah massa pengantar Paslon
Lutfi-Feri terlihat nyata, yakni jauh lebih besar dari massa pengantar rivalnya
yakni pasangan MANUFER. Kekuatan massa pengantar pasangan Lutfi-Feri, terlihat
sempat memacetkan jalan raya mulai dari Pos Lama Kelurahan Nae, Kecamatan
Rasanae Barat hingga ke Paruganae Convention Hall. Kemacetan arus lalu lintas
akibat jubelan pengantar Paslon berjargon “Bangkit Menuju Perubahan” tersebut,
praktif membuat aparat keamanan bekerja keras mengatur jalur lalu lintas.
Tingkat kemacetan tersebut, dimulai sejak pukul 7.30 Wita hingga sekitar pukul
8.40 Wita.
Inilah Masa Pengantar Pasangan Lutfi-Feri |
Guna menghindari terjadinya
sesuatu yang tak diinginkan, penempatan posisi massa tersebut dilakukan sejak
awal sesuai rencana oleh pihak Polres Bima Kota. Pengaturan posisi massa yang
dilakukan oleh aparat tersebut, dinilai sangat efektif. Hasilnya, gangguan
keamanan tak terlihat terjadi kendati yel-yel yang diberikan oleh masing-masing
massa pendukung ketiga Paslon nyata adanya.
Pada saat massa pulang alias
meninggalkan gedung Paruganae Convention Hall, Ketua KPUD Kota Bima Bukhari
S.Sos yang berada di dalam gedung akhirnya menyarankan aparat untuk mengatur
kepulangan massa secara tertib. “Demi tertibnya kepulangan massa dari
masing-masing Paslon, massa pendukung pasangan Lutfi-Feri yang didahulukan,
selanjutnya massa pendukung pasangan SW, dan terakhir massa pendukung pasangan
MANUFER. Untuk mengatur suasana kepulangan massa tersebut adalah pihak aparat
keamanan,” tegas Bukhari yang kemudian aparat pun melaksanakan tugasnya dengan
baik.
Massa Pengantar Pasangan MANUFER |
“Yang terlihat seperti itu adanya
tadi, sehingga untuk mengatur lancarnya suasana akhirnya kami membangun
negosiasi dengan ketiga Paslon. Hasilnya, ketiga Paslon mensepakati agar kami
melakukan pemetaan posisi massa masing-masing pendukung-simpatisan ketiga
Paslon. Alhamdulillah berkat kesadaran dan kebersamaan semua pihak, pengaturan
posisi massa tersebut berhasil dilakukan sehingga tidak terjadi gangguan
aapa-apa, Mudah-mudahan hal seperti ini berlangsung hingga Pilkada usai,”
harapnya.
Karena Jumlah massa pengantar
Lutfi-Feri lebih banyak dari yang lainnya, akhir diatur untuk pulang terlebih
dahulu, selanjutnya massa pengantar pasangan SW dan terakhir pihaknya mengatur
kepulangan massa pengantar pasangan MANUFER.
“Alhamdulillah pengaturan
kepulangan mereka berlangsung sukses, aman dan terkendali. Soal keamanan
Pilkada Kota Bima, hingga saat ini masing berlangsung sangat aman. Untuk
mewaspadai agar terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami juga sudah
melakukan sosialisasi baik secara langsung maupun melalui spanduk hingga ke
iklan-iklan di media massa. Hasilnya, masyarakat Kota Bima hebat-Alhamdulillah
suasana Kota Bima sampai saat ini sangat aman dan kondusif. Oleh karenanya,
kami apresiatif dan berterimakasih kepada seluuruh warga Kota Bima,” sebutnya.
-Oknum Guru Honorer Gunakan Baju Parpol dan Berfoto Bersama MANUFER-
Moment pengambilan nomor urut
ketiga Paslon di gedung Paruganae Convention Hall tersebut, juga terlihat nyata
adanya peristiwa seksi. Yakni oknum guuru honorer pada SDN 32 Kota Bima, Mas’udin
Mas’ud terlihat menggunakan baju Parpol berwarna merah dan kemudian berfoto
bareng dengan pasangan MANUFER sembari menunjukan angka 1 (jari telunjuk model
mendukung).
Peristiwa nyata tersebut,
disaksikan oleh ratusan orang yang hadir pada moment dimaksud. Mata lensa pun
tertuju kepada oknum guru yang juga anggota Forum Komunikasi Guru Olahraga
(FKGO) Kota Bima ini. Dan bahkan lensa camer Visioner, pun ikut mengabadikan
foto bareng oknum guru ini dengan Pasl;on dimaksud.
Foto bareng oknum guru tersebut,
juga menjadi bahan perbincangan di Media Sosial (Medsos). Mas’udin Mas’ud, pun
ogah memberikan klarifikasi terkait fakta-fakta keterlibatannya pada konten
politik jelang Pilkada ini. Kecuali, dia hanya menyambutnya dengan nada humor
di Medsos. “Saya tidak ingin klarifikasi,” sahut Mas’udin Mas’ud di pada konten
fotonya yang diposting di Medsos.
Fakta Mas'udin Mas'ud (Baju Merah) Beroto Barengan Pasangan MANUFER di Convention Hall |
Untuk menindaklanjutinya, pihak Panwaslu
akan segera menyusun laporan dan melakukan pemanggilan terhadap oknum guru
tersebut dengan tujuan klarifikasi terkait keterlibatan dalam agenda politik
serta memakai baju Parpol berwarna merah. “Kami akan segera melakukan
pemanggilan, dan secepatnya akan di proses,” tegasnya.
Secara terpisah, Kadis Dikbud Kota
Bima, Drs. H. Alwi Yasin M.Ap yang dimintai tanggapannya, mengaku menyayangkan
sikap dan tindakan oknum guru yang hadir dalam agenda politik. Sebab, hal itu sudah
melanggar dan menghianati tugas seorang guru yang seharusnya mengajar siswa. “Ini memalukan dunia
pendidikan, guru yang seharusnya mengajar justeru justeru berbuat yang diluar
aturan,” timpal Alwi.
Pihaknya kemudian berjanji akan
memanggil yang bersangkutan dalam waktu segera, dan selanjutnya akan mengambil
tindakan setelah pihak Panwaslu Kota Bima memberikan rekomendasi sebagai
landasan kebijakan. “Kemarin ada kepala UPT Dikbud Raba dan Kepala SDN 50 Kota
Bima yang di proses oleh Panwaslu, dan hal ini akan berlaku sama terhadap
Mahyudin mas’ud sembari rekomendasi dari Pasnwasluy,” janjinya.
Keterliatan oknum ASN pada
wilayah politik praktis, diakuinya melanggar ketentuan yang berlaku sekaligus
menciderai marwah dunia pendidikan. “Jika dikaitkan dengan aturan ASN dan
tenaga honorer, jika ada yang terlibat tentu saja sudah melanggar dan wajib
hukumnya untuk diproses sebagaimana aturan yang berlaku pula,” pungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda