Korban Keracunan Nasi Kotak di Donggo Bertambah Jadi Puluhan
Ovil (salah satu pasien keracunan nasi kotak yang kini sudah kembali tersenyum lega) |
-Polisi juga Periksa Petugas Puskesmas dan Ibu Jana-
Visioner Berita Bima-“Bencana nasi kotak” di Kecamatan
Donggo-Kabupaten Bima yang dinikmati oleh anak-anak SD usai kegiatan pelatihan
Dokter kecil pada Puskesmas setempat, Sabtu (4/2/2018), ternyata korbannya buka
hanya tujuh orang. Namun, bertambah menjadi puluhan orang. Hal tersebut,
diungkap oleh Camat Donggo melalui Kasi Tratibnya, masdin S.Sos.
“Pada Sabtu malam saja, korbannya
bertambah menjadi sekitar 20 orang. Puluhan
pasien yang keracunan nasi kotak tersebut, di rawat di tempat prakteknya dokter
Jatmiko, Puskesmas Doggo dan di tempat prakteknya Ibu Hartati (Kepala Puskesmas
Donggo),” ungkap Masdin, Minggu (4/2/2018).
Masdin mengaku, yang keracunan
nasi kotak itu bukan saja anak-anak SD yang ikut padfa pelatigan Dokter kecil
yang berlangsung di Puskesmas Donggo. Tetapi, juga mengobankan beberapa orang
panitia pelaksana. “kalau tidak salah, ada dua orang panitia pelaksana kegiatan
yang ikut keracunan nasi kotak. Keduanya, terlihat mencret-mencret. Sementara
anak-anak SD yang keracunan nasi kotak, kondisinya mual-mual dan muntah-muntah,”
terang Masdin.
Masdin mengaku, yang menjadi
korban keracunan nasi kotak tersebut juga ada keponakannya. Usai keracunan akibat
nasi kotak tersebut, Masdin menjelaskan, keponakannya tersebut langsung di bawa
ke Dokter Jatmiko untuk dirawat. “Setelah ditangani, yang bersangkutan langsung
membaik. Begitu juga dengan tujuh pasien lainnya yang ditangani pertama pada Sabtu
malam (3/2/2018). Namun puluhan lainnya, di rawat pada malam itu juga di
sejumlah tempat,” paparnya.
Sampai dengan detik ini, Masdin
mengaku belum mengetahui secara pasti apakah puluhan pasien yang ditangani di
sejumlah tempat tersebut semuanya sudah membaik atau sebaliknya. Tetapi, ada
sejumlah pasien yang sudah dipulangkan karena alasan sudah kembali normal dan ada pula yang dirawat
jalan. “Untuk data lengkapnya, silahkan hubungi pihak Puskesmas Donggo,” ujar
Masdin.
Hingga berita ini ditulis,
Kepada Puskesmas Donggo Hartati belum berhasil dikonfirmasi. Beberapakali
dihubungi via selulernya, handphone yang bersangkutan masih dalam keadaan off
(mati). Tetapi sejumlah sumber menyebutkan, terkait kasus “nasi kotak berujung
malapetaka” itu, Polisi sudah memintai keterangan pihak Puskesmas Kecamatan
Donggo.
“Ya, tadi (4/2/2018), ada
beberapa personil petugas Puskesmas Donggo yang diperiksa polisi. Tetapi, kami
juga tidak persis tentang bagaimana hasil penyelidikkan yang dilakukan oleh
Polisi,” beber sumber yang meminta namanya tidak dipublikasikan ini.
Sumber juga mengungkap, selain
Polisi memeriksa sejumlah petugas Puskesmas Donggo, sampel makanan yang dimasak
oleh Ibu janah asal Desa O’o, Kecamatan Donmggo-Kabupaten Bima juga sudah
diambil oleh pihak Dikers Kabupaten Bima untuk dilakukan poengecekan soal
sumber racun yang mengakibatkan puluhan orang menjadi korbannya. “Ya, sampel
makanan sudah diambil oleh pihak Dikes untuk diperiksa lebih lanjut. Hanya
saja, kita tidak tahu kapan hasilnya diketahui,” jelas sumber.
Selain itu kata sumber, Polisi
juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap ibu Janah yang memasak nasi kotak
berujung “mapapetaka” tersebut. Menurutnya, Jana diberpiksa selama beberapa jam
oleh Polisi, dan selanjutnya dipulangkan ke rumahnya. “Ia, yang bersangkutan
juga sudah diperiksa pada Minggu siang (4/2/2018),” jelasnya.
Kasus puluhan korban yang
keracunan nasi kotak itu, juga diakuinya sudah diketahui oleh Bupati Bima, Hj.
Indah Dhamayanti Putri. Oleh karenanya, Bupati memerintahkan jajaran terkait
untuk segera mengambil langkah-langkah kemanusian, salah satunya yakni segera mengajtasi
korban agar segera pulih. “Sebenarnya tadi siang (4/2/2018), Bupati ingin
langsung ke Donggo. Namun, tertunda karena Bupati Bima sedang berada di Kecamatan
Wera,” urainya.
Masih soal kasus puluhan pasien keracunan nasi kotak,
sumber ini juga menjelaskan bahwa sejumlah wartawan, Minggu siang (4/2/2018)
juga berada di Puskesmas setempat. Tujuannya, melakukan klarifikasi berita kepada
sejumlah pihak terkait kasus dimaksud. “Sepertinya Minggu siang, sejumlah wartawan
sudah mewawancara beberapa pihak terkait kasus ini,” beber sumber. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda