Hamba Allah Kembali Sentuh “Mereka Yang Terlupakan”, Dikespun Beri Bantuan
-Disana Ada Mushola Bak Kandang
Kambing-
Hamba Allah (duadari kiri/wajah sengaja ditutup) saat menyerahkan bantuan (25/2/2018) |
Visioner Berita Bima-Kondisi kehidupan puluhan warga baik yang
masih menderita penyakit kusta maupun yang sudah normal di perkampungan di
belakang KPUD Kabupaten Bima di Desa Panda, hingga kini masih jaugh dari
kelayakan, baik dari sisi gubuk maupun kesejahteraannya. Berbagai pihak,
menamainya sebagai “mereka yang terlupakan”. Kondisi itu, bukanlah hal baru. Tetapi sudah
berlangsung sekitar 40 tahun lamanya, tepatnya sejak zaman Sultan Bima, Putra
H. Abdul Kahir.
Pemberitaan Visioner terkait
kondisi kehidupan mereka, sukses mengundang perhatian banyak pihak. Berbagai
bantuanpun, diberikan oleh sejumlah orang termasuk dalam bentuk komunitas untuk
mereka. Saat menerima bantuan dari sejumlah pihak, nampak jelas kegembiraan,
kesedihan di wajah mereka.
Belum lama ini, anggota DPD RI Baiq
Diah Ratu Geneti, SH, MH (BDRG) menyerahkan bantuan alakadarnya untuk mere. Tak
hanya itu, BDRG pun menyerap aspirasi mereka untuk kemudian ditindaklanjuti.
Bentuknya, akan melakukan koordinasi-membangun komunikasi dengan pihak terkait
dengan tujuan agar puluhan warga tersebut terberbebas dari kesengsaraan, hidup
layak seperti orang lain di luarnya.
Lepas dari apa yang sudah dan
upaya yang akan dilaklukan oleh BDRG untuk mereka (berharap secepatnya diwujudkan),
Minggu (25/2/2018), bantuan dari seorang hamba Allah hadir untuk puluhan warga
tersebut. Bantuan tersebut, yakni berupa satu karung besar, satu karung gula,
satu blek minya goreng Bimoli, rinso, sabun mandi, mie instant, pepsodent, dan
sepuluh dus air miner Asakota.
Inilah Kondisi nyata Musholah di sana |
Hambba Allah ini kemudian mengakui,
kondisi kehidupan puluhan warga tersebut mendesak adanya perhatian serius dari
Pemerintah. “kendati Pemerintah telah memberikan bantuan kepada mereka, namun
hal yang sama kedepannya perlu ditingkatkan lagi. Ini mengingat kondisi kehidupan
mereka di perkampungan ini. Gubuk sebagai tempat tinggal mereka harus segera
diperbaiki agar layak untuk dihuni. Sebab, kondisi gubuk mereka ini sangat
tidak layak untuk dihuni oleh manusia,” harapnya.
Pada lokasi itu, juga terlihat
sebuah bangunan lama yang sudah tidak lagi bisa digunakan. Yakni Musholah,
atapnya sudah hancur, demkian pula halnya dengan dinding dan lantainya.
Persoalan tersebut, juga mendesak Pemerintah untuk segera memperhatikannya,
sehingga memudahkan warga setempat untuk beribadah.
Pihak Dikes Kabupaten Bima saat memberikan bantuan untuk mereka (26/2/2018) |
Penyerahan bantuan tersebut
terangnya, diberikan kepada mantan penderita Kusta. Soal bantuan ujarnya, tetap
diberikan kepada mereka setiap 2 bulan
sekali dgn total dana setahun Rp30 juta sesuai kemampuan Pemda khusus bidang
kesehatan. Soal pengakuan tentang masih adanya penderita ksuta di sana, justeru dibantah oleh pihak Dikes. Jelasnya, di sana sudah tidak ada lagi warga yang menderita kusta. Kecuali, langkah yang diambilnya adalah melakukan perawat intensitas cek kesehatan terhadap mereka.
“Jadi, dalam setahun ada 6 kali bantuan yang diberikan
kepada mereka dengan perincian tiap bulan ada Rp2,5 juta atau 5 juta tiap dua
bulan. Selain membayar rekening listrik, bantuan berupa Sembako seperti beras
15 kg/org, telur, minyak goreng,gula, dan
lainnya telah kami berikan lagi hari ini (26/2/2018). Untuk rincian atau
spesifikasi bantuan yang diberikan hari ini, nanti saya tannyakan kepada staf
yang membelanjakannya. Yang jelas, bantuan tersebut telah kami serahkan,” ujar
Rifai. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda