Setelah Menelan 2 Korban Meninggal, 13 Desa di 5 Kecamatan, Kini Banjir Menyambar Kecamatan Monta-Bima
Pasukan BPBD saat turun tinjau luapan air akibat banjir di Monta |
Visioner Berita Bima-Setelah Minggu malam (21/1/2018) banjir
sempat menggasak sejumlah lokasi di Kota dengan ketinggi mencapai betis orang
dewasa dan di Kampung Sigi-Kelurahan Paruga tergolong lumayan parah hingga warganya
mengungsi ke Masjid Sultan Muhammad Salahudin (kini warga sudah kembali
beraktivitas normal setelah melakukan pembersihan), masalah banjir sepertinya
belum berhenti di Bima.
Di Kabupaten Bima bagian selatan,
belum lam,a ini banjir menghajar 13 Desa di 5 Kecamatan dan dua Desa tergolong
parah yakni Ngali dan Soki. Bencana banjir bandang tersebut tak saja menggenangi
pemukiman warga, tetapi juga menelan korban jiwa (meninggal dunia). Korban
dimaksud ditemukan setelah beberapa hari Tim gabungan melakukan pencarian.
Ganasnya banjir juga menelan satu
korban jiwa di Desa Keli, Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Korban meninggal dunia
karena terseret banjir. Korban bernama Muhammad Natsir (45) ditemukan setelah
dua hari dilakukan pencarian oleh tim gabungan dimaksud. Hingga Minggu (21/1/2018)
tim yang terdiri dari Taruna siaga bencana (Tagana) Dinas Sosial, TRC
Penanggulangan Bencana BPBD, Pos SAR, Polsek Woha dibantu elemen masyarakat
masih menyisir sepanjang alur sungai yang melintasi Desa Keli-Desa Risa hingga ke arah muara di Teluk Bima.
Pada pencarian saat itu, korban
belum juga ditemukan. Pencarian terhadap korban terseret banjir ini, dilakukan
oleh tim gabungan sejak Sabtu (20/1/2017). Tetapi dengan perjuangan keras Tim
gabungan, korban akhirnya ditemukan oleh warga pada Minggu sore (21/1/2017).
Jelasnya, ditengah tim gabungan berjuang kera smencarinya, korban akhirnya
ditemukan dalam kondisi tewas sekitar pukul pukul 14.35 Wita di areal tambak warga
di Godo, Kecamatan Woha.
Setelah menelan dua korban jiwa
dan menghajar 13 Desa di 5 Kecamatan di wilayah selatan kabupaten Bima
tersebut, Senin (22/1/2018), banjir kembali menyapa dua Desa di Kecamatan
Monta-Kabupaten Bima. Yakni Desa Sie dan Desa Tangga. Sesuai laporan
Koordinator Lapangan (Korlap) yang juga Kasubid Penanganan Darurat pada BPBD
Kabupaten Bima, Bambang yang memimpin
Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB)-terdapat 15 orang tim yang
diturunkan di Desa Tangga.
Kerusakan infrastruktur akibat banjir di Monta |
Bambang menjelaskan, rata-rata
rumah warga digenangi lumpur setinggi 10 Cm dan warga kesulitan untuk memasak.
Saat ini warga terdampak banjir menunggu dropping logistik dan konsumsi. “Penyebab
banjir yang paling parah, itu karena adanya penanaman bawang yang terjadi di
areal pegunungan,” beber Bambang.
Menyusul terjadinya banjir yang menimpa
2 Desa tersebut, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri langsung menginstruksikan
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bima Drs. HM. Taufik Rusdy M.Ap dan dan
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima Salahuddin, Kaban Kesbangpol dan Kasat Pol
PP melalui Sekretarisnya, Abdul Muis serta anggotanya untuk segera melakukan
penanganan bencana di dua Desa di Monta.
Tak menunggu waktu lama, setelah
mendapat instruksi Bupati, pihak BPBD langsung menerjunkan tim untuk menangani
dampak banjir di 2 Desa dimaksud guna melakukan langkah-langkah tanggap bencana.
Penanganan ini, dimaksudkan agar kehidupan masyarakat dapat kembali normal dan
mengetahui dengan segera dampak yang
ditimbulkan pasca terjadinya banjir.
“Nanti, Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) BPBD akan melakukan penghitungan kerugian
yang diakibatkan oleh banjir di wilayah tersebut dan dilaporkan kepada Bupati,”
demikian pernyataan Bupati Bima yang disampaikan langsung oleh Kasubag
Protokol, Drs. Yan Suryadi, M.Si kepada wartawan melalui group WA, Senin
(22/1/2018)
Inilah jembatan penghubung Monta ke Monta Dalam yang putus dihajar banjir |
Upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) terkait musibah yang menimpa warga di 2 Desa tersebut,
Bupati Bima juga telah memerintahkan pihak Dinas Tega Kerja dan Transmigrasi
(Disnakertrans) untuk melakukan pendroopan logistik. Dan, hal itu sedang
berlangsung oleh pihak Disnakertrans Kabupaten Bima.
Gerak nyata memberikan bantuan logistik bagi warga terdampak banjir di Monta, juga dilakukan oleh pihak PT. PLN (Persero) Cabang Bima. Bantuan yang diserahkan kepada korban bencana tersebut, diantaranya makanan siap saji, air mineral dan sejumlah bantuan lainnya. Langkah mulia yang sama, juga dilakukan oleh pasukan TAGANA Dinas Sosial (Disos) Kabupaten Bima.
Gerak nyata memberikan bantuan logistik bagi warga terdampak banjir di Monta, juga dilakukan oleh pihak PT. PLN (Persero) Cabang Bima. Bantuan yang diserahkan kepada korban bencana tersebut, diantaranya makanan siap saji, air mineral dan sejumlah bantuan lainnya. Langkah mulia yang sama, juga dilakukan oleh pasukan TAGANA Dinas Sosial (Disos) Kabupaten Bima.
Masih soal musibah banjir yang
terjadi di Kecamatan Monta, Babinsa Sertu Faris melaporkan adanya jembatan
penghubung antara Monta dengan Monta Dalam putus dihajar bannjir. Akibatnya,
arus lalu lintas bagi warga yang biasa melintasi jembatan tersebut, hingga kini
masih terhambat. Ratusan kendaraan dari arah monta ke Bima terlihat terparkir
pada bagian utara dan selatan jembatan yang sudah putus.
Agar arus lalulintas kendaraan
bisa melewati jembatan tersebut, kini warga melakukan gotong-royong. Hingga
kini, upaya keras warga tersebut masih berlangsung. Selain itu, Tentara yang
akrab disapa Iyek ini juga melaporkan tentang situasi yang terjadi di Kecamatan
Woha dan sekitarnya akibat intensitas hujan yang terjadi sejak pagi hingga
petang.
Babinsa Tente, Sertu Faris sedang memantai situasi banjir di salah satu sungai di Woha |
Berdasarkan pengalamannya, Iyek kemudian menganalisa.
Yakni, naiknya debit air disebabkan curah hujan yang tinggi di Wilayah Monta
dan Parado. Posisi 120 Cm adalah posisi aman untuk wilayah Desa Tente, Desa Rabakodo
(bag Timur dan Kantor Bupati Bima perisiapan di Penapali. Sementara areal
persawahan, hingga saat ini kata Iyek masih aman. “Sampai saat ini, curah hujan
masih gerimis. Khusus wilayah Woha dan sekitarnya, Alhamdulillah juga masih
aman,” jelas Iyek.
Masih di bagian selatan Kabupaten Bima, curah hujan dengan durasi berjam-jam pada Senin (22/1/2018), juga mengakibatkan terjadinya banjir hingga meluap ke pemukiman warga di Desa Teke, Kecamatan palibelo-Kabupaten Bima. Terdapat 40 rumah warga di salah satu dusun di Teke digenangi air sekitar setinggi 1 Meter. Akibat lainnya, perabot rumah tangga dan lainnya juga ikut digenanngi air hingga warga setempat mengalami kerugian,
Yang tak kalah hebatnya, luapan air setinggi sekitar 1 Meter tersebut, juga menggenangi Kantor UPT Pertanian Palibelo, PKM Palibelo dan Kantor KUA setempat. Informasi penting tersebut, dijelaskan oleh seorang warga Teke yakni Bram. Tingginya luapan air tersebut, praktis membuat warga resah hingga saat ini. Informasi terkini di Teke, debit air semakin menurun dan hujan sudah reda. (TIM VISIONER)
Situasi terkini, sekitar pukul 20.30
Wita Iyek memantau ketinggian air di Pintu Air SAL Kalate Tente dan di Jembatan
Tente. Ketinggian Air dari 100 Cm hingga mencapai 160 CM. Akibatnya, air meluap
di Pemukiman warga Desa Naru (bantaran sungai) setinggi Betis Orang Dewasa. Resapan
Air dari Tanggul Dero Desa.Nisa merembes dari Bronjong tanggul ke Pemukiman, dengan
ketinggian air tersisa 30 Cm dari Bibir Tanggul. Sementara status Desa Penapali
dinyatakan Awas. Tak hanya itu, areal Tambak akan terendam oleh banjir. Untuk
wilayah persawahan sekitar dinyatakan masih aman. Selain itu, Iyek menghimbau
agar Warga tidak berkumpul atau Nongkrong di atas Jembatan Tente.
Inilah banjir yang merendam satu dusun di Desa Teke-Palibelo-Kabupaten Bima (22/1/2018) |
Yang tak kalah hebatnya, luapan air setinggi sekitar 1 Meter tersebut, juga menggenangi Kantor UPT Pertanian Palibelo, PKM Palibelo dan Kantor KUA setempat. Informasi penting tersebut, dijelaskan oleh seorang warga Teke yakni Bram. Tingginya luapan air tersebut, praktis membuat warga resah hingga saat ini. Informasi terkini di Teke, debit air semakin menurun dan hujan sudah reda. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda