Deklarasi Lutfi-Feri, Kota Bima Bagian Barat Macet Total dan Antusiasme Pendukung Tak Kenal Hujan Deras
Dari arena Deklarasi Lutfi-Feri (7/1/2018) |
Seuah Warming Up yang
‘spektakuler’. Waktu yang dinanti publik Kota Bima, akhirnya tiba. Acara
deklarasi pasangan Calon (Paslon) Walikota-Wakil Walikota Bima periode
2018-2023m, HM. Lutfi Iskandar, SE-Feri Sofiyan, SH akhirnya diwujudkan pada
Minggu, (7/1/2018) di lapangan Sera Suba-Kota Bima.
Liputan langsung awak media baik
cetak maupun elektronik melaporkan, antusiasme masyarakat terlihat jelas pada
kegiatan deklarasi ini. Lapangan sera Suba Kota Bima, terlihat sangat ramai.
Kemacetan arus lalu lintas pada Kota Bima tepatnya di Kecamatan Rasanae Barat,
juga nyata adanya. Dibagian utara menuju Sera Suba, kemacetan terlihat pada
mulai dari Masjid Agung Al-muwahiddin. Pada bagian selatannya, terlihat
kemacetan mulai dari setelah Cabang Malake hingga pintu masuk Sera Suba.
Kemacetan pada bagian baratnya,
terlihat mulai dari perempatan sebelah selatan Toko Bata hingga pintu masuk
bagian barat Sera Suba. Belum lagi tingkat kemacetan yang dimulai dari
perempatan Lancar Jaya hingga di di perempatan sebelah timur Hotel Permata.
Aparat keamanan, terlihat sangat sibuk mengatur lalu lintas kendaraan yang
digunakan oleh massa deklarasi Lutfi-Feri, yakni sejak pukul 14.20 Wita hingga
menjelang Maghrib-tepatnya setelah acara dejklarasi berakhir.
Masih dalam liputan sejumlah awak
media, massa mulai berdatangan memasuki lapangan sera Suba sejak sekitar pukul
14.20 Wita, selanjutnya secara berangsur-angsur bertambah ramai. Namun
sebahagian lainnya, massa terjebak macet di sejumlah sisi hingga tak sempat
memasuki lapangan Sera Suba. Hujan mulai mengguyur Kota Bima bagian barat,
terjadi sekitar pukul 16.20 Wita, secara perlahan hujan mulai menunjukan
kelebatannya.
Kendati demikian, tak menyurutkan
antusiasme lautan manusia untuk memberikan apresiasi terhadap Lutfi-Feri yang
dicintainya. Hujan semakin terlihat deras, massa yang semua berada di pusar
lapangan Sera Suba dan pasisi yang lainnya terpaksa harus menepi. Kondisi massa
yang menepi tersebut, membuat lapangan Sera Suba terlihat agak renggang. Tetapi
massa di depan panggung utama deklarasi, tak pernah bergeser. Mereka terlihat
rela basah kuyup demi Paslon yang sangat dicintaiya.
Pada kegiatan deklarasi itu, para
petinggi Parpol pengusung pasangan Lutfi-Feri terlihat hadir. Yakni Golkar
melalui Sekjendnya, PPP, Gerindra, Hanura, PBB, PKB, PAN, PKPI, dan Idaman.
Para petinggi Parpol pengusung tersebut, bukan saja yang ada di Kota Bima. Tetapi,
juga datang dari Provinsi NTB, Kabupaten Bima dan dari Kabupaten Dompu. Bukan
itu saja, dari Hanura juga datang seorang pengurus terasnya pada kegiatan
deklarasi pasangan Lutfi-Feri.
Yang tak kalah menariknya, Tokoh
penting sepetrti H. Nazamudin (mantan anggota DPR-RI dari PAN) dan mantan
Bupati Bima, Drs H. Zainul Arifin juga hadir pada arena deklarasi ini. Ketua
DPRD Kota Bima, Murni Suciyanti (PAN) dan Ady Mahyudi (Ketua POK PAN NTB), tak
terlihat pada kegiatan deklarasi ini. Sementara Ketua DPD II Partai Golkar
Kabupaten Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri tidak hadir di acara deklarasi
karena dikabarkan sedang mengikuti acara deklarasi Cagub-Wagub NTB, HL.
Suhaili-HM. Amin di Mataram-NTB (7/1/2017).
Kendati demikian, Hj. Indah
Dhamayanti telah mendelegasikan kewenanga untuk hadir pada momeng deklarasi
Lutfi-Feri kepada Sekjendnya yakni Ir. Suryadi yang didampingi oleh sejumlah
Pengurus Golkar lainnya.
Antusiasme pendukung Lutfi-Feri di acara deklarasi (7/1/2018) |
Momen dimulainya acara, diawali
dengan pembacaan Ayat Suci Alqur’an dan kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan
lagu indonesia raya. Selanjutnya, acara dilanjutkan pembacaan SK 9 Parpol oleh masing-masing
Ketua Partai yang bergabung dalam koalisi besar yang dinakhidai oleh H.
Syafriansyah S. Sos (anggota DPRD NTB dari PPP). Pada moment tersebut, Koalisi Parpol
masing membacakan ikrar dalam bentuk akan berjuang sekuat tenaga untuk
memenangkan Lutfi-Feri pada Pilkada yang akan dilaksanakan pada Juni 2018.
Sementara itu, Lutfi dalam
pidatonya menyatakan apresiasi dan terimakasih atas kehadiran rakyat Kota Bima
pada kegiatan deklarasi. Pernyataan yang sama, juga disampaikannya ketika
antusiasime masyarakat yang sangat tinggi pada kegiatan deklarasi kendati
diguyur hujan deras. Kota Bima berdiri dengan jerih payah luar biasa.
Lutfi kemudian menyatakan, Kota
Bima berdiri dengan jerih payah luar biasa. Anggaran pertama hanya 200 Miliar, namun
sekarang baru meningkat ke angka 800 Miliar. “Saya dan Feri tidak puas, karena
anggaran dipusat yang besar perlu ada yang menggapai. Saya menjadi DPR RI
selama dua periode. Segala pengalaman saya akan curahkan untuk Kota Bima
tercinta ini,” janjinya.
Kota Bima, diakuinya butuh
pemimpin tegas, jujur, menegakkan nilai-nilai agama, dan kesejahteraan. “Kota
ini ada pedagang, ada petani, ada nelayan, semua harus menikmati kue
pembangunan. Kami berkomitmen untuk itu. Masjid Raya Al-Muwahiddin hingga kini
pembangunannya masih terbengkalai.Padahal, Masjid ini merupakan ikon Kota Bima.
10 ribu tenaga kerja bisa diberdayakan melalui home industeri, namun semua
tergantung kepada Pempimpinya,” terang Lutfi. Maksudnya, semuanya tergantung
niat. Dan dengan niat sungguh-sungguh, semua pasti bisa,” terangnya.
“Kami berdua akan memimpin dengan
rasa, bukan dengan nafsu. Terus terang saja, saya tinggalkan jabatan DPR RI,
kembali ke Kota Bima dengan niat membangun daerah dan mensejahterakan
masyarakat kota melalui beragam bentuk pembangunan. Saya menangis ketika
mendengar lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan saat memulai acara deklarasi ini.
Artinya, lagu tersebut harus mampu diterjemahkan melalui karya nyata oleh
Pemimpin di daerah ini. Dan Insya Allah, kami akan memaknainya,” ujarnya.
Pemuda SALUT bersihkan sampah sisa deklarasi di lapangan Sera Suba (7/1/2018) |
“Saya ingin Kota Bima sejajar
dengan Kota dan daerah lain di Indonesia. Oleh karenanya, mari kita
bergandengan tangan. Bicara soal aspirasi dan kebutuhan warga Kota Bima
diberbagai bidang pembangunan, rakyat tidak perlu datang ke kantor Walikota.
Kecuali, kami berdua akan datang ke rumah rakyat. Jadi, tidak boleh rakyat yang
datang ke Kantor Walikota. Rakyat tidak boleh ada yang kelaparan, dan tidak
boleh ada pedagang asongan yang tidak memiliki modal,” tuturnya.
Masih tegas Lutfi, berbagai
bentuk pembangunan dapat diwujudkan jika keinginan-kebutuhan rakyat dapat
sejalan dengan kebijakan yang diletakkan oleh Pemimpinnya. Tetapi, bukan justeru
rakyat dipaksa untuk mengikuti keinginannya Pemimpinnya. Oleh karenanya,
diberbagai bidang pembangunan, antara rakyat dengan Pemimpinnya harus
bersinergis. “Oleh karenanya, mari bersama-sama bangkit menuju era perubahan
Kota Bima dan masyarakatnya di berbagai sisi. Dan kami sangat yakin, seluruh
Kota Bima menginginkan perubahan,” urainya.
Diujung sambutannya, Lutfi
menghimbau kepada instrumen politiknya untuk membersihkan seluruh sampah yang
ada di lapangan Sera Suba yang disisakan oleh kegiatan deklarasi ini. “Sepulangnya
dari kegiatan deklarasi ini, seluruh sampah yag ada di sini harus dibersihkan. Sebab,
kita harus memberikan contoh yang baik kepada publik. Kepada seluruh Parpol
pengusung, mari saling bahu membahu, mengajak keluarga dan memberikan keyakinan
kepada seluruh masyarakat Kota Bima guna menggapai tujuan besar yakni
memenangkan Pilkada,” tegasnya.
Sementara Calon Wakil Walikota
Bima, Feri Sofiyan, SH-tak banyak berbicara pada moment tersebut. Tetapi, feri
menyatakan bahwa hujan yang datang mengguyur massa saat deklarasi merupakan
tanda-tanda bahwa Allah merdhoi perjuangannya untuk menjadi pemenang pada
Pilkada Kota Bima periode 2018-2023.
“Hujan ini merupakan pertanda
bahwa Allah meridhoi perjuangan kita. Kami memiliki keinginan besar, tetapi
tanpa dukungan masyarakat itu hanya mimpi belaka. Mari rapatkan barisan untuk kita menangkan pasangan Lutfi-Feri pada
Pilkada 2018-2023. Sebab, Kota Bima butuh pemimpin yang mendengarkan rakyatnya.
Dan Isnya Allah, kami akan menterjemahkan itu semua. Ini bukan sekedar janji
atau wacana hampa, tetapi tugas dan tanggungjawab yang akan kami terjemahkan,”
tegas Feri.
Lutfi-Feri Saat Memberikan sambutan di depan massa deklarasi |
Catatan lainnya, kegiatan
deklarasi Lutfi-Feri berlangsung dengan aman, damai dan sukses berkat
keterlibatan aparat TNI, Polri dan Sat Polm PP serta aparat Dinas Perhubungan.
Aparat tersebut, terlihat tak hanya bekerja keras mengatur arus lalu lintas dan
melakukan pengamanan secara ketat. Tetapi, juga terus melakukan kontrol serta
mengawasi kegiatan sejak awal hingga akhir, tujuannya lebih kepada
mengantisipasi lahirnya kemungkinan-kemungkina diluar harapan semua pihak.
“Alhamdulillah, kegiatan deklarasi Lutfi=Feri
berlangsung aman, tenteram, damai, lancar dan juga sukses. Tak ada gangguan
keamanan yang terjadi selama pelaksanaan acara ini. Hanya saja, sempat terjadi
kemacetan arus lalu lintas baik saat massa datang ke Sera Suba dan pada saat
mereka pulang. Namun semuanya, berhasil diatas oleh pihak Sat lantas Polres
Bima Kota,” tegas Kapolres Bima Kota
melalui Kabag Ops, Kompol Kasman. (TIM
VISIONER)
Tulis Komentar Anda