Banjir Seolah Agenda Tahunan di Bima, Bupati Minta Sungai Dinormalisasi
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri |
*FPPBB Juga Serahkan Bantuan Tanggap Darurat Bagi Korban Bencana*
Visioner Berita Bima-Sejak terjadinya banjir bandang yang menghajar warga Kota dan Kabupaten Bima di penghujung Desember 2016, setiap musim hujan “dimaknai dua hal oleh masyarakat Bima, tanpa Yakni, antara “berkah dan ancaman”. Dianggap sebagai ancaman, karena setiap hujan lebat melanda daerah ini, masyarakat selalu khawatir akan terjadinya banjir bandang seperti di penghujung Desember 2016.
Visioner Berita Bima-Sejak terjadinya banjir bandang yang menghajar warga Kota dan Kabupaten Bima di penghujung Desember 2016, setiap musim hujan “dimaknai dua hal oleh masyarakat Bima, tanpa Yakni, antara “berkah dan ancaman”. Dianggap sebagai ancaman, karena setiap hujan lebat melanda daerah ini, masyarakat selalu khawatir akan terjadinya banjir bandang seperti di penghujung Desember 2016.
Traumatika publik di Bima baik
Kota maupun Kabupaten terkait banjir di musim hujan, hingga kini masih
mewarnai. Sebab, banjir lolos menyambar pemukiman warga karena dipicu oleh
sejumlah persoalan penting yang hingga hari ini belum dituntaskan secara
optimal oleh Pemerintah. Diantaranya soal hutan gundul, drainase, sungai yang
kain sempit, dan kali yang kian hari terlihat makin dangkal, termasuk pemukiman
warga di bantaran sungai.
Musibah banjir bandang yang sukses
menggenangi belasan Desa di lima Kecamatan di Kabupaten Bima, Sabtu
(13/1/2017), bisa jadi bukan yang terakhir jika merujuk pada pada sejumlah
persoalan penting yang belum dituntaskan sebagai pemicunya. Oleh karenanya, lahir
sebuah ekspektasi terbesar bahkan bersifat mendersak, yakni Pemerintah segera
menuntaskan sejumlah persoalan penting dimaksud agar masyarakat Bima tak lagi
menderita karena banjir.
Terkait musibah banjir bandang
yang menimpa warga di belasan Desa di lima Kecamatan pada wilayah selatan
Kabupaten Bima tersebut, tampaknya Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri tak
menutup mata, hati dan telinga. Sebab, Tokoh wanita Bima sekaligus Ketua DPD II
Partai Golkar Kabupaten Bima sekaligus Bupati wanita pertama di Indonesia
bagian timur ini, Minggu (14/1/2017) langsung mengelilingi wilayah terdampak
bencana banjir bandang hingga menyapa warganya.
Dan Bupati Bima, dinilai sudah
tahu tentang faktor pemicu terjadinya banjir bandang yang berimbaskan kepada
penderitaan warganya. Kepada sejumlah awak media baik cetak maupun elektronik
saat bertandang ke belasan lokasi terdampak bencana, Bupati Bima meminta agar
sungan-sunga dinormalisasi, khususnya pada wilayah-wilayah yang bersifat
mendesak.
“Karena kondisi darurat, Bupati
langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk segera mengambil
langkah guna meminimalisir dampak bencana banjir,” ujar Kabag Humas Setda Kabupaten
Bima melalui Kasubag Pemberitaan Humas Pemda Bima, Ruslan S.Sos, Minggu (14/1/2017).
Dari FPPBB untuk korban bencana banjir bandang (14/1/2018) |
Sebab kata Ruslan, sungai di sejumlah
wilayah itu diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir yang meluap ke
pemukiman padat penduduk dan merusak lahan pertanian serta fasilitas umum. “Kondisi
sungai di wilayah Belo sangat mendesak, perlu diperlebar lagi. Jika tidak
dinormalisasi, air akan meluap dan menyebabkan banjir masuk ke rumah-rumah
penduduk,”ucap Ruslan.
Ruslan kemudian menjelaskan, selain
meninjau alur sungai, Bupati bersama rombongan juga mengunjugi warga untuk
memastikan kebutuhan bagi korban bencana banjir di 13 Desa. “Bupati sudah
menginstruksikan BPBD dan Dinas Sosial untuk membantu korban. Selain itu, juga
melakukan pendataan terhadap kerusakan akibat bencana agar segera
ditindaklanjuti.,” tandasnya.
Sementara kebutuhan logistik bagi
korban banjir bencana, harus dipenuhi. Selain itu, mengingat kondisi cuaca
akhir-akhir ini cukup ekstrem, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima telah
menetapkan status siaga darurat bencana seperti banjir, tanah longsor dan
puting beliung hingga Maret 2018. Untuk mengantisipasi bencana alam tersebut,
Pemerintah mengaktifkan posko siaga bencana di kantor BPBD Kabupaten Bima,”
tuturnya.
Lepas dari itu, musibah banjir
bandang yang menimpa warga di belasan Desa di lima Kecamatan di Kabupaten Bima
tersebut, tak hanya kewajioban Pemerintah yang membantunya. Tetapi, juga
mendesak adanya gerakan keprihatinan atas nama kemanusiaan dari pihak-pihak di
luar Pemerintah termasuk kalangan Pengusaha. Diantaranya makanan tanggap
darurat, pakaian layak pakai, air bersih, air minum, susu untuk kebutuhan
anak-anak dan bantuan dalam bentuk lainnya.
Salah satu organ bernama Forum
Pengusaha Peduli Bencana Bima (FPPBB) dibawah yang dinakhodai oleh CEO Sentral
Muslim, Hadi Santoso, ST, MM tampaknya sudah mulai turun ke lokasi terdampak
bencana di wilayah bagian selatan Kabupaten Bima. Tujaunnya, lebih kepada
memberikan bantuan atas panggilan jiwa untuk korban bencana.
“Bantuan yang baru kami berikan,
yakni 150 Dus Mie Instant dan 150 Dus air mineral. Bantuan tersebut diserahkan
secara simbolis kepada Kepala BPBD Kabupaten Bima, Irt. H. Taufik Rusdi yang
juga melibatkan Kades Nisa Kecamatan Woha, jelas Hadi Santoso kepada visioner,
Minggu (14/1/2017).
Ketua FPPBB saat menyerahkan bantuan secara siumbolis untuk korban bencana kepada Kepala BPBD Ir. H. Taufik Rusdi |
“Untuk saat ini, kawan-kawan
dalam organ ini baru menyerahkan bantuan berupa mie instant dan air mineral.
Dan bantuan tersebut sudah kami serahkan, dan selanjutnya akan diberikan kepada
penerima manfaat. Sebenarnya hari ini kawan-kawan Pengusaha masih ada yang mau
memberikan bantuan melalui FPPBB ini. Namun karena kondisinya sangat emergency,
akhirnya kami menyerahkan yang ada dulu. Insya Allah akan ada bantuan susulan,”
terang Dosen di sejumlah PTS sekaligus Ketua Alumni IKATEK UNHAS-Sulsel wilayah
Bali-Nusra ini.
Mantan Wartawan sekaligus Dosen
Komunikasi pada salah satu PTS di Bima ini juga menjelaskan, kiprah FPPBB
terkait membantu korban bencana di Bima, bukan kali ini saja. Tetapi
sebelumnya, pihaknya juga pernah melakukan hal yang sama.
“Waktu peristiwa kebakaran yang
menimpa warga Desa Bajo Pulo Kecamatan Sape-Kabupaten Bima, FPPBB juga
menyerahkan bantuan senilai puluhan juta rupiah. Komitmen kawan-kawan Pengusaha
yang tergabung dalam FPPBB ini terkait peduli bencana, Insya Allah akan terus
berlangsung. Meski nilainya tidak seberapa yang kami berikan, namun kami
mencoba berpesan lewat aksi kecil ini,
bahwa pembangunan Daerah dan Bencana adalah Tugas kita bersama.
Sinerginya semua kekuatan yang ada, adalah
kunci efektivitas dan efisiensi terwujudnya Kesejahtraan masyarakat Bima,”
terang Hadi Santoso yang memulai usahanya pada hal-hal paling kecil ini.
Papar Hadi Santoso, terkait bantuan yang diberikan
kepada korban bencana, pihaknya bergandengan tangan dengan Arta Bima Mall,
Hokki Marta (warga keturunan Tiong Hoa), Duta Cell (warga keturunan Arab) dan
Seentral Muslim (pribumi). “Saya mencoba berpesan, hilangkan perbedaan AGAMA dan ETNIS demi
Kemanusiaan dan Pembangunan. Dan semoga pesan ini bisa sampai,” harapnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda