‘Parlan dan Dinamika Terkini’ Jelang Pilkada Kota Bima Periode 2018-2023
Ketua DPC PDIP Kota Bima, Ruslan Usman (Parlan) |
Visioner Berita Kota Bima-Ruslan Usman alias Parlan adalah Ketua
DPC PDIP Kota Bima. Tokoh Politik di luar gedung Dewan ini, tercatat “sering
membuat gebrakan” jelang Pilkada Kota Bima periode 2018-2023. “Kecintaannya”
terhadap H. A.Rahman H. Abidin SE (Petahana) yang sudah lama mengikrarkan diri maju
sebagai Calon Walikota, pun ‘seolah’ nyata adanya. Indikasi itu, tercermin pada
pernyataan resmi Parlan bahwa PDIP resmi Petahana ini sebagai Calon Walikota.
Tetapi sikap Parlan sebagai
nakhoda PDIP Kota Bima soal pasangan Petahana (Calon Wakil Walikota), terkesan tidak
konsisten. Misalnya, kini Parlan menyebutkan bahwa DPP PDIP telah
merekomendasikan Hj. Ferra Amelia, SE, MM sebagai pasangan Petahana. Padahal
jauh sebelumnya, Parlan menyebutkan bahwa Ferra tidak mengikuti salah satu
tahapan proses, yakni vit and propertes yang diselenggarakan oleh DPP PDIP di
Jakarta sekitar dua bulan silam (2017). Sementara yang ikut pada kegiatan vit
and propertes tersebut kata Parlan, hanyalah Drs. H. Muhammad Irfan, MM yang
diwacanakan berpasangan dengan Petahana.
Parlan menyebutkan, Ferra
diputuskan jadi pasangan Petahana adalah sesuatu yang sangat final. Pertimbangannya
menurut Parlan, lebih kepada Ferra sebagai mantan kader Partai Golkar yang kini
sudah menjadi kader PDIP memiliki pengaruh dan paling diperhitungkan oleh
rivalnya pada Pilkada Kota Bima periode 2018-2023. Tak tanggung-tanggung, pada
gelar Jumpa Pers beberapa hari lalu, Parlan menyebutkan bahwa PDIP hanya
mengusung pasangan Petahana-Ferra pada Pilkada Kota Bima tersebut. Selain itu
tegasnya, adalah omong kosong.
Imbas dari pernyataan Parlan pada
acara konferensi Pers yang menyebutkan bahwa Petahana-Ferra sudah final dan
mengikat, sontak melahirkan ‘resistensi’. Petahana (H. A.Rahman H. Abidin, SE),
kepadaq salah satu media online di Bima, terkesan bersikap ‘dingin” ketika
menjawab pertanyaan tentang dirinya telah dinobatkan berpasangan dengan Ferra
pada Pilkada Kota Bima yang akan dilangsungkan sekitar pertengahan Juni 2018. “Tanyakan
itu kepada PDIP,” sahut Petahana tersebut menjawab salah satu media online.
Kembali ke soal Parlan,
pernyataannya tentang rekomendasi DPP PDIP tentang Petahana berpasangan dengan
Ferra, juga sukses melahirkan “beragam rasa”. Sementara informasi yang
diperoleh visioner menyebutkan, Petahana justeru diduga lebih menginginkan Drs.
H. Muhammad Irfan, MM (Ketua LPMP NTB) sebagai pasangannya. Dan hal tersebut, terkungkap
selaras dengan keinginan salah satu pihak keluarga dari Petahana.
Pada bagian lainnya, terungkap
pula pernyataan Parlan dimaksud justeru diduga tak sejalan dengan keinginan
Partai Demokrat yang ditengarai tidak mencantumkan nama Ferra sebagai Calon
Wakil Petahana yang diusungnya. Kecuali, didiuga ada dua nama yang sampai
sejauh ini disinyalir masih sangat dirahasiakan oleh Demokrat itu sendiri.
Kendati sudah memastikan Petahana
sebagai Calon Walikota Bima, menurut sumber ini, hingga detik ini Partai
Demokrat belum memastikan siapa Calon Walkil dari Petahana Pada Pilkada Kota
Bima periode 2018-2023. Sementara waktu sepekan yang diberikan oleh Demokrat
kepada Petahana untuk memastikan siapa pasangannya, pun sampai sekarang belum
kunjung terjawab.
“Jika pernyataan Parlan yang
menyebutkan bahwa Petahana sudah final berpasangan dengan Ferra itu benar, maka
keinginan PDIP dengan Demokrat soal Calon Wakil Walikota Bima diduga tak
sejalan,” ujar sumber terpercaya yang mewanti-wanti identitasnya tidak
dipublikasikan, Jum’at (1/12/2017).
Yang tak kalah menariknya lagi,
pada arena Jumpa Pers yang digelar oleh DPC PDIP Kota Bima tersebut, ditemukan
adanya “orang lain”. Belum lagi, soal redaksional
dalam baliho yang bertuliskan Arahman-Fera adalah pasangan Walikota-Wakil
Walikota Bima masa bhakti 2018-2023, bukan bertuliskan bahwa keduanya adalah Paslon
Walikota-Wakil Walikota Bima yang diusung oleh PDIP. Masih soal redaksi baliho
dimaksud, pada gambar Petahana tertuliskan sebagai Calon Walikota, sementara
pada gambar Ferra tertuslikan Wakil Walikota.
Tak pelak, dugaan kesalahan dalam
kaitan itu praktis menjadi bahan bully para nitizen di Media Sosial (Medsos). Hingga
detik ini pun, masalah tersebut masih menjadi bahan perbincangan baik di dunia
nyata maupun di Medsos.
Inilah Baliho yang diperbincangkan itu |
Sementara dilain pihak, pendukung
Ferra baik di Medsos maupun di dunia nyata, kini dinilai sedang bereuforia.
Beberapa pendukung Fera, kini sudah menggunakan kemeja berwarna merah, itu
terungkap sering dengan telah ditetapkannya Fera sebagai kader PDIP sebagaimana
pernyataan yang diungkap oleh Parlan pada moment Konferensi Pers itu.
Euforia-euforia lainnya, juga
mengungkap adanya keyakinan melalui Medsos dimana beberapa orang pendukung
Ferra berkeyakinan bahwa Ferra akan berpasangan dengan Petahana pada Pilkada
Kota Bima periode 2018-2023. Maksudnya, sejumlah pendukung Ferra tersebut
terkesan sejalan dengan pernyataan Parlan pada arena Konferensi Pers itu.
Untuk mendapatkan klarifikasi
dari Parlan dengan informasi terkini soal PDIP sedang apa dan memastikan
mengusung figur mana Pilkada Kota Bima, visioner harus dihadapkan dengan
kesulitan. Yakni, sulitnya mendapatkan pernyataan dari Parlan. Baik sekretaris DPC
PDIP Kota Bima Anwar M. Sidik maupun Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu pada
DPC PDIP setempat yakni, Jaharudin SH-enggan berkoemntar.
“Informasi soal Pilkada Kota Bima
periode 2018-2023, itu harus satu pintu. Begitu kata pak Ketua DPC. Oleh
karenanya, silahkan tanyakan itu semua kepada Pak Ketua DPC. Karena sudah
ditegaqskan seperti itu, kami tidak bisa memberikan keterangan Pers,” sahut
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu pada DPC PDIP Kota Bima, Jaharudin SH
kepada visioner, Jum’at (1/12/2017).
Sementara itu, Ketua DPC PDIP
Kota Bima Ruslan Usman alias Parlan, hingga kini belum berhasil dikonformasi.
Beberapa kali dihubungi melalui selulernya, parlan enggan mengangangkat
handphonennya. Pertanyaan demi pertanyaan melalui SMSnya pun tidak digubrisnya.
Namun pada postingannya di akun Fbnya yang bernama Rsulan Usman, Parlan
menuliskan sesuatu. Dan inilah tulisan Parlan tersebut;
Semua tdak perlu d perdebatkan
...Sy yakin semua kita dewasa,perbedaan cara pandang dan penafsiran dalam
sebuah konteks itu lumrah terjadi di alam yg serba terbuka..Km apresiasi
sekaligus bangga khususnya pada teman jurnalis yg dengan. Tulus tanpa pamrih menyampaikan
informasi yg tuntas dan berimbang sekaligus menyuguhkan yg terbaik unk di baca
rakyat kota Bima khusus.skedar catatan.kecil.mekanisme dan aturan partai
rasanya sangat tidak mungkin dapat meleburkan diri menyatu dalam sebuah
persepsi dengan Aturan dan UU.pers.
artinya sy sungguh harus memahami
porsi dan kapasitas serta kedudukan yg sy emban hari ini..Sebaliknya teman2
jurnalis sy anggap lebih paham dan bijak.lbih pintar dari sy..Unk teman2 media
kami siap waktu kapan saja km tidak pernah menutup ruang unk itu.klopun ada yg
merasa kurang di hargai tidak kebagian info.saat pdip.Lakukan konferensi pers
kemarin.sy atas ketua DPC.PDI.Perjuangan Kota-Bima.minta maaf.dan agar teman
dapat memahaminya.mks
Kemana dan berada dimana parlan saat ini, juga belum
diketahui. Kata koleganya yakni Yudy Bongkar, Parlan kemungkinan masih ada di
Bima dan akan berusaha untuk memfasilitasinya guna wawancara khusus dengan
visioner. Namun menurut teman Parlan yang lainnya yakni Muhammad Arifudin
S.Sos, Parlan sedang berada deengannya di Mataram-NTB. Pengakuan tersebut,
diungkapkan oleh Muhammad Arifudin melalui akun FBnya (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda